Mohon tunggu...
Diana NovitaPermataSari
Diana NovitaPermataSari Mohon Tunggu... Guru - Guru/Pendidik

Menjadi pendidik di salah satu sekolah menengah kejuruan Negeri. Hobi utama membaca, sekarang sedang giat berlatih menulis, dan sangat suka jalan-jalan, kadang kulineran, dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

TikTok #1

27 Juli 2023   12:14 Diperbarui: 27 Juli 2023   12:27 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Oke, nama saya Kenanga, saya pengganti Pak Ilham, sementara." kata Kenanga.

"Karena sementara, jangan khawatir, kita hanya akan berjumpa sebentar." kata Kenanga lagi.

Satu demi satu siswa mulai mengangkat kepalanya, mengamati Kenanga, dan mendapati Kenanga adalah guru yang unik sekaligus.. cantik, yang murah senyum dan seolah cuek, seolah guru yang tidak peduli muridnya paham kimia atau tidak, yang penting dia mengajar.

"Oke, jadi saya akan mengajar kimia, dan jangan khawatir saya tidak akan menyulitkan kalian. Kalian boleh menggunakan google, AI, YouTube, Quora, atau aplikasi apapun lainnya, selama belajar dan untuk menjawab soal kimia kalian. Pun setelah materinya selesai, kalian boleh main TikTok."

Mata siswa-siswa itu seolah mulai cerah, berbinar. Beban berat seolah mulai menguap dari punggung dan pundak mereka. Kata-kata 'wuoh' mulai terdengar dari mulut mereka, meskipun tidak secara terang-terangan dan tidak terlalu keras, semua mulai ceria dan bernafas lega.

"Oke, kita akan mulai pelajaran pertama, setelah saya absen untuk kenalan dulu, dan saya lihat dulu materinya sampai mana!" kata Kenanga lagi, sambil tersenyum penuh bangga, seolah menenangkan pertempuran pertamanya.

...

Sambil mengamai siswanya mengerjakan tugas, Kenanga melihat ada empat siswa berjilbab di antara siswa lelaki itu. Dan dua dari empat siswa berjilbab itu nampak ramah, nampak serius menjalani sekolahnya, dan nampak cerdas. Kenanga tersenyum melihat dua siswa tersebut, lalu teringat dengan kehidupannya sendiri. "Aku sarankan sekolah itu biasa-biasa saja, jangan terlalu badung parah, namun juga jangan terlalu serius parah..." kata Kenanga sambil terus melihat siswa-siswanya.

Tidak ada yang memperhatikan kata-kata Kenanga, siswa cowok masih berada pada pada tingkat ketidakpedulian tertingginya, sedangkan dua siswa cewek merasa sangat yakin kalau Kenanga berkata kepada mereka, namun juga seolah tidak yakin kata-kata itu untuk mereka.

Kenanga tersenyum lagi sambil melemparkan pandangannya ke luar jendela. Kenanga teringat tentang kehidupannya dirinya sendiri,,waktu itu ia masih SD, SMP, SMA. Ia ingat, ia memang menjadi siswa yang sangat pandai, ranking, juara, ranking, dan juara.

Namun kemudian sekarang, ia menyayangkan hal tersebut. Ia merasa hidupnya tidak untuk dirinya sendiri, melainkan untuk menyenangkan orang lain. Orang lain akan memujinya, mengelu-elukannnya, ketika ia juara dan ranking. Namun setelah itu, bebannya semakin berat dan berat. Ia mulai takut gagal, ia takut mencoba ini dan itu, ia takut dicemooh orang. Dan hingga sekarang, meskipun sebenarnya dia sudah mulai cuek pada kehidupannya, tapi ia kadang masih merasa terjebak di zona itu, tidak bebas, dan takut pada kegagalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun