Mohon tunggu...
Diana NovitaPermataSari
Diana NovitaPermataSari Mohon Tunggu... Guru - Guru/Pendidik

Menjadi pendidik di salah satu sekolah menengah kejuruan Negeri. Hobi utama membaca, sekarang sedang giat berlatih menulis, dan sangat suka jalan-jalan, kadang kulineran, dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

TikTok #1

27 Juli 2023   12:14 Diperbarui: 27 Juli 2023   12:27 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun tanpa dinyana, karena kelas tersebut sebagian besar adalah cowok, maka memang itulah mereka yang sebenarnya, atau seolah mereka dengan sengaja menguji dan mem-bully guru baru, kata-kata mereka di grup langsung mengarah ke kata-kata jorok, seperti kata-kata cowok pada umumnya. Yang ini membuat Kenanga tersenyum-senyum sendiri karenanya. 

"Kenapa kamu tersenyam-senyum sendiri? Seperti orang aneh!" kata Triyan.

Ketua kelas, akhirnya, sepertinya dengan terpaksa, segera mengeluarkan lagi Kenanga dari grup kelas tersebut.

"Memang, mereka itu seperti wali kelasnya!" kata Kenanga sambil melirik Triyan.

Triyan mau protes, namun kemudian terhenti karena Kenanga tiba-tiba berdiri sambil menelepon seseorang, "Di ruang mana Mas? Oke, saya kesitu.." kata Kenanga sambil melirik tajam Triyan, lalu menutup teleponnya, lalu beranjak dari tempat tersebut.

Triyan menunduk, menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum 

...

"Haloo..." sapa Kenanga begitu masuk kelas, sambil tersenyum.

Tidak ada yang menjawab, hanya ketua kelas yang menjawab, namun nampaknya dia sulit memposisikan diri. Di satu sisi dia tidak enak terhadap guru baru dan teman-temannya memperlakukan guru baru seperti itu, tapi di sisi lain seolah ia menanggung beban sepenanggungan, tidak bisa menyalahkan teman-temannya yang bersikap seperti itu terhadap guru baru, apalagi guru kimia.

Kenanga duduk di kursinya dengan nyaman dan mengamati siswa-siswanya dengan santai.

Siswa-siswanya tegang, wajahnya hitam kelam bagai langit tak berbintang, tatapan mata penuh kebencian, tatapan mata menolak, ada yang main game dan gawai, bahkan ada siswa yang satu kakinya diangkat ke kursinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun