Mohon tunggu...
Diana NovitaPermataSari
Diana NovitaPermataSari Mohon Tunggu... Guru - Guru/Pendidik

Menjadi pendidik di salah satu sekolah menengah kejuruan Negeri. Hobi utama membaca, sekarang sedang giat berlatih menulis, dan sangat suka jalan-jalan, kadang kulineran, dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Serial Geng Kopi Dalgona #10

14 Juli 2023   12:13 Diperbarui: 14 Juli 2023   12:22 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

"Oh, itu berarti harus melibatkan tim kurikulum ya..." kata Pejabat PM kepada pejabat SDM, namun suaranya lebih pelan.

"Betul Pak..dan saya tidak bisa mengatasi itu sendirian. Yang mana, akhirnya siswa juga, mohon maaf, bencinya kepada saya..setiap kali ketemu saya, pasti diminta produksi jenang. Ketemu saya, produksi jenang lagi. Saya sendiri sudah tidak tahu harus bagaimana.. sementara pesanan dari toko dan yang lain, datang terus..!" kataku lagi.

Sudah gitu, aku kerja sendirian lagi, bosku tidak peduli. Semua diserahkan kepadaku. Giliran maju untuk dapat apresiasi dan pujian, bos yang maju! kataku lagi, melanjutkan dalam hati.

"Itulah kenapa, paling tidak, kita butuh karyawan atau mesin untuk produksi Pak." kataku berulang-ulang.

"Masalah tugas UP yang banyak, kalau Bu Alia bagi tugas dengan sesama rekan guru di tim, gimana?"

Aku diam belum bisa menjawab. Aku sendiri masih bingung, ini termasuk menyampaikan fakta atau membuka aib orang lain. Saya tahu karakter  bos saya, dan saya tahu karakter para guru baru itu. 

Akhirnya aku memilih untuk tetap diam.

"Masalahnya kompleks ternyata ya..?" kata pejabat PM kepada pejabat SDM lagi, sambil tersenyum, entah senyum apa, aku tidak tahu maksudnya.

Pejabat SDM pun mengangguk-angguk, lalu menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum juga, yang arti senyumannya pun, aku tidak tahu. "Kalau masalah karyawan dan mesin cukup sulit Pak..kita harus koordinasi dengan bendahara sekolah. Dan bendahara sekolah atau sekolah belum tentu ada uang.." kata pejabat PM lagi, setengah bergumam, karena seolah diskusi itu hanya untuk berdua, namun juga seolah agar aku ikut mendengarkannya.

"Betul..betul.." kata pejabat SDM.

"Kalau misal coba produksi dulu, terus nanti kalau ada keuntungan baru coba cari karyawan atau beli mesin gimana, Bu?" tanya pejabat PM lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun