Aku mencicipinya, "Iya memang agak asam sih! Tapi sepertinya kalau dipasangkan sama kulit pastry-nya mungkin pas, enak!"
" Oke, sudah siap ini isiannya." Kata Liyana.
"Istirahat-istirahat dulu! Ayo kita minum kopinya dulu!" Ajak sekaligus perintah Liyana.Â
Aku, Halima, dan Nisa mengikuti perintah Liyana, mengekor Liyana masuk ke ruang guru, untuk minum kopi dulu.
"Ngomong-ngomong ini kita didanai pakai dana apa ya?" Tanya Liyana.Â
"Katanya ada dana khusus, tapi katanya lagi menyisihkan sebagian dana praktik untuk program ini." Kata Halima. "Tapi entahlah, pakai dana apa, yang pasti kita sudah dibelanjakan sama mereka. Yang penting, jangan pakai dana pinjaman yang sepuluh juta itu, malas aku kalau kita disuruh ikut ngembaliin!" Kata Halima lagi.Â
"Ya.. semoga, amiin... Tapi mereka juga pinjam uang kas timnya kita untuk belanja ini, dan belum dikembalikan soalnya." Kata Liyana lagi.
"Lah!" Kata Halima.
Aku tersenyum. "Semoga nanti dikembalikan!" Kataku lagi.
"Dan lagi ya, giliran belanja, yang ada uang sakunya, mereka yang berangkat!" Kataku lagi.
"Haha..kita mah apa? Kita ini kan rakyat jelata!" Kata Liyana sambil menyeruput es kopinya.