Liyana mulai dengan membuat dua jenis adonan tepung, adonan air dan adonan lemak. Lalu mulai menaburkan tepung ke atas meja, mulai meggulung dan menipiskan, nenggulung dan menipiskan lagi, kedua adonan tersebut, berulang-ulang, membentuk adonan kulit berlapis-lapis.
"Udah kan ya? Bisa kan ya, minta tolong dibikinin ya!" Kata Liyana setelah memberi contoh kami.
"Siap!" Kata kami, hampir serentak.
Aku yang mulai menabur tepung dulu, lalu mengambil adonan, lalu melipat dan menggulung, melipat dan menggulung lagi seperti yang tadi dicontohkan Liyana.
"Sebentar, kubikinkan vanilla latte. Aku udah bawa sirup vanilanya kok. Al, kamu nggak lupa bawa susu cairnya kan?" Tanya Liyana.
"Nggak kok! Itu ada di tas, ambil aja!" Kataku masih berusaha menggulung dan melipat. Tapi kurasakan kegiatan menggulung dan melipat itu lebih sulit saat kukerjakan, tidak semudah saat tadi aku melihat Liyana.
Nisa mengikuti jejakku, mulai menabur tepung, menggulung dan menipiskan juga.
"Masih ada rolling pin kan ya?" Kata Soleha.
"Harusnya sih banyak!" Kataku.
Liyana sendiri mulai menyeduh kopi, menyiapkan es batu, dan membuat es kopi vanilla latte.
"Kopi sudah siap gaiss!" Kata Liyana sambil mendekati meja kami lagi.