Sepiring nasi goreng habis dalam sekejab. Cuaca sangat mendukung untuk tidak ngapa-ngapain, cukup duduk santai sambil memandangi perbukitan menorah yang masih hijau. Tidak lama kemudian mucul serombongan anak berseragam merah putih melintas di depan resto sambil sendau gurau dan diselingi tawa kecil saat mata saya beradu dengan mereka.Â
Rupanya mereka adalah pelajar SD Prentaler yang letaknya persis di atas villa. Mereka sedang belajar tentang perhotelan. Oiya, keberadaan villa ini salah satunya untuk mendukung kegiatan belajar di SD Prennthaler. Anak-anak ini juga terlibat dalam kegiatan pertanian organik di sini. Dan jika kalian datang ke Menoreh Farm Stay, di sebelah kiri bangunan restoran terdapat sepetak sawah yang padinya ditanam oleh anak-anak SD ini.Â
Matahari semakin tinggi tetapi matahari tidak terasa terik. Ah rasanya enggan sekali meninggalkan tempat ini. Menjelang pukul 12.00 kami bersiap untuk check out. Sebelum pulang kami mencicipi bakso premium yang menjadi salah satu menu andalan di Andrawina Resto.
Penutup
Pesona Kulon Progo sudah tidak diragukan lagi. Bentang alam, budaya, kerajinan dan kuliner seakan tidak pernah habis dieksplor. Menikmati secuil pesona Kulon Progo di Menoreh Farm Stay memberikan pengalaman yang berbeda. Sebagai tempat healing/relaksasi dan wisata minat khusus terhadap lingkungan, Menoreh Farm Stay berhasil menghadirkan "green hospitality meets nature". Mudah-mudahan saya bisa kembali lagi ke tempat ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H