Prof Dr M Baiquni MA, pakar geografi pembangunan, pendiri Sustainable Tourism Action Research Society berterima kasih kepada Purwa Tjaraka dan Tri Utami musisi Indonesia yang berada di balik Sound of Borobudur movement, sebuah kegiatan yang unik dengan menggabungkan action (gerakan) dan authenticity (keaslian) musik bersamaan dengan jalur akademik.
Selanjutnya sebagai usaha menghadapi pandemi, pariwisata harus mampu berinovasi, berkolaborasi dan beradaptasi dengan situasi dan paradigma baru yaitu quality (kualitas pariwisata) dan sustainable tourism (pariwisata yang berkelanjutan).
Mengingat pariwisata adalah kekuatan besar yang menggerakan pembangunan menyangkut dimensi kemanusiaan, ekonomi, sosial, lingkungan hidup, kesempatan kerja dan usaha kecil. Â
Beliau juga mengungkapkan 4 A (+ Atmosphere) dalam pariwisata yaitu Attractions, Accessibility, Amenities, Ancillary Services, khusus di Borobudur ada tambahan 1A yaitu Atmosphere. Atmosfer ini hadir melalui Sound of Borobudur, diharapkan menjadi kekuatan baru (quality dan sustainable tourism) yang terus dikembangkan.
Lebih lanjut Direktur Industri Musik, Seni Pertunjukan dan Penerbitan Kemenparekraf RI Dr  Muhammad Amin, SSn, MSn, MA memberikan penjalasan mengenai pengembangan pariwisata dan storynomic.
Storynomic merupakan strategi marketing lewat sebuah cerita yang mengandung nilai ekonomi sehingga menarik orang untuk melakukan pembelian.
Sebagai destinasi super prioritas Borobudur memiliki keunggulan ekosistem pariwisata bertema heritage sehingga Sound of Borobudur memiliki storynomic dalam aspek budaya, sejarah, entertainment, ekonomi berbasis masyarakat dan nilai warisan peradaban luhur. Melalui dua pendekatan yaitu etnomusikologi dan storynomic pemerintah mempunyai program pengembangan komunitas yaitu AKSILARASI (Aksi, Selaras dan Sinergi).
Program AKSILARASI memberikan dukungan terhadap seniman, musisi dan penulis lokal untuk menciptakan produk kreatif yang terinspirasi dari budaya lokal, membawa nilai tambah pada produk tersebut serta mampu memenuhi kebutuhan atraksi pariwisata yang merefleksikan kearifan lokal.
AKSILARASI akan melahirkan sociocretivepreneur yang memberikan pengaruh pada masyarakat sekitar. Kolaborasi Sound of Borobudur dan AKSILARASI akan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar Borobudur.
Moe Chiba dari UNESCO mengungkapkan ide Sound of Borobudur sangat bagus karena membuat turis tidak lagi terfokus pada candi sebagai bangunan dan memperoleh pengetahuan lebih dalam tentang situs tersebut.
Pertunjukan musiknya bisa dinikmati oleh semua orang termasuk mereka yang berkebutuhan khusus dan difabel. Keberadaan panggung yang tersebar di berbagai desa akan memberikan lapangan pekerjan baru untuk masyarakat lokal.