Perbedaan individu akan menyebabkan perbedaan dalam pencarian, penggunaan dan pemberian tanggapan terhadap isi media massa tersebut. Perbedaan itu tadi disebabkan adanya perbedaan psikologis dan sosial di antara individu-individu tersebut.Â
Pemilik akun memposting konten psikoedukasi internet sehat, konten tersebut punya keterbatasan untuk menarik daya tarik audiens sehingga audiens lah yang akan menentukan pilihan ingin membaca postingan tersebut atau tidak, terlihat beberapa like dan komen dari audiens menandakan audiens memutuskan untuk meluangkan waktunya memperhatikan postingan tersebut dan memberikan tanggapannya.
Kebanyakkan followers mendapatkan manfaat berupa informasi terbaru bagaimana cara melakukan self development dan self presentasion di social media. Menurut Mcquail et al., (dalam Syahreza & Tanjung, 2018) terdapat 4 motif penggunaan media oleh seseorang pertama untuk pengalihan yaitu melarikan diri dari rutinitas atau masalah tertentu; kedua untuk hubungan personal yaitu menggunakan media sebagai pengganti teman atau berbincang dengan teman virtual; ketiga untuk identitas personal yaitu sebagai penguat nilai-nilai tertentu; keemapat untuk surveillance yaitu sebagai media pembantu mendapatkan informasi untuk mencapai sesuatu. Menurut Alan Rubin et al., (dalam Syahreza & Tanjung, 2018) ada juga beberapa alasan orang memakai media massa yaitu menghabiskan waktu; sebagai teman; memenuhi ketertarikan; pelarian; kesenangan; interaksi sosial; relaksasi; memperoleh informasi; dan mempelajari isi media.
Menurut Effendy (dalam Permatasari, 2018) Attraction adalah berusaha mendapatkan perhatian dari audiens atau ingin terlihat menonjol. Attraction disini adalah online engagement yang artinya user atau audiens memiliki interaktif dan pengalaman kreatif dengan objek yang sedang dilihatnya.Â
Dengan adanya online engagement  seseorang akan mengetahui keberhasilan sebuah postingan di social media hal ini menunjukkan seberapa besar respon audiens terhadap sebuah postingan di sosial media (Kusumasari, 2018).Â
Post yang mendapatkan banyak like mengindikasikan bahwa konten yang disuguhkan menarik, disukai banyak orang dan ada kemungkinan penyebaran informasi dari satu akun ke akun lainnya. Yang mengambil alih mengendalikan tanggapan terhadap suatu konten hanyalah audiens, jadi jika audiens tidak tertarik atau tidak berkehendak maka pemilik akun yang memposting konten juga tidak akan mendapatkan online engagement  dari followers nya.Â
Menurut Percy dan Rossiter (dalam Kurniawan & Kunto, 2014) karakteristik Attraction yaitu Kepesonaan atau likability adalah daya tarik secara fisik bisa berkaitan dengan desain postingan dan isi dari postingan. Pemilik akun mengusahakan membuat isi konten yang menarik dan dengan bahasa yang ringan sehingga para audiens dapat nyaman membacanya dan dapat menangkap tujuan serta isi informasi yang ingin disampaikan oleh pemilik akun.
DAFTAR PUSTAKA
Â
Kurniawan, F., J., & Kunto, Y., S. (2014). Analisa Pengaruh Visibility Credibility Attraction dan
Power Celebrity Endorser Terhadap Brand Image Bedak Marcks Venus. JURNAL