Mohon tunggu...
Diamar Pipit
Diamar Pipit Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"My Black", Part Terindah Patah Hati

24 April 2018   23:03 Diperbarui: 24 April 2018   23:14 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika aku memang benar benar harus memulainya dari sekarang, aku benar benar bingung dari mana aku harus memulainya, apakah harus kumulai dari awal, atau pada saat bagian bagian bahagia, atau mungkin saat tersedihnya.

"mulailah dari apa yang kau rasa"

Aku bingung bagaimana harus mengungkapkannya, terkadang khayalan ku begitu nakal, terlalu menginjak nginjak otak yang menuntut untuk berpikir rasional, apa ada yang lebih menyedihkan daripada perasaan ini? Pikiran ku mulai terganggu dengan riak riak kotor yang --entahlah-  mungkin ini bisa disebut sebagi kafein yang menyiksa para pemuja tidur yang dipaksa untuk bisa berpikir dan terus berpikir. Aku sudah merasa terlalu muak dengan semua ini, semua perasaan yang terus bersekutu dan terus menerus menurunkan akal sehat ku. Shit! Bagaimana bisa cerita ini aku mulai dari segelinting caci maki dari perasaan yang semakin lama membius otak agar kehilangan fungsinya? Oke, ini akan menjadi lebih sulit jika aku terus saja mengeluh. Bagaimana jika aku mulai dari hal yang cukup indah? Melihat senyumnya mungkin, atau sesekali memperhatikannya menata rambut, ohhhh atau pada bagian paling sexy, ketika melihatnya menghela nafas --dengan, you know???? Ituciri khasnya-

Desember, 1, 2016

Akhirnya aku mulai berani melakukan ini, menulis sesuatu yang --gilanya- benar benar mengganggu hari hari ku. Tentang sebuah rasa yang --i don`t know- itu benar benar membuat mabuk tanpa harus menenggak sebotol bir. Tentang rasa yang setiap kali terbesit seolah menengguk 3 cangkir kopi di malam hari, candu. Ohhh rindu!

Sialnya, ketika  kita jatuh cinta, kita lupa bagimana caranya untuk bernapas dengan benar. Bahkan kita tidak pernah tau seberapa cepat  jantung memompa darah dan membuatnya berdetak dengan cepat, seketika semuanya berputar. Vertigo!  semua hitam, hanya ada satu objek yang berwarna jingga keemasan, sedikit orange dan oh god! Itu indah. Sialnya aku terhanyut lagi dalam kata kata yang kubuat. Entahlah, ini terasa seperti injeksi dengan kekuatan super. Seketika membius dan whusssss....... tak sadar! 

Ini sebuah kisah cinta yang melibatkan banyak pihak, menguras tenaga dan emosi, terlalu banyak tangis, tawa, beberapa cangkir kopi dan beberapa ice cream cone. Bisa kau tebak? Ini bukan seperti kisah cinta anak SMA, ini perasaan yang membutuhkan banyak perumpamaan. Ini tentang dia, tentang dirinya, tentang seberapa besar aku mengaguminya --jatuh- lalu bangkit dan ingin pergi, tapi perasaan bersekutu dengan otak terus  menerus membuat ini terasa seperti monster.

Kau tau apa itu jatuh cinta? Itu adalah sebuah perkara menyakitkan yang kau buat dengan sengaja. Boleh jadi itu kafein mu, boleh jadi itu analgesik mu, boleh jdi itu ice cream mu, oh tidak... bukan --masudku- itu kamu.

Jangan jadi pengecut untuk pura pura tidak mengerti apa yang sedang di rasakan. Pahami dan hayati, mungkin itu cinta... jangan naif, ungkapkan, ekspresikan, cinta tak butuh pengakuan. Kamu tidak harus mengerti, yang harus kamu lakukan hanya perlu mempercayainya~

My Black

Para pemuja yang mencinta, ibarat meneguk secangkir coklat panas di pinggir kota, jangan diabaikan. Rasakan! Kau pasti akan terbuai dalam letupan coklat didalam deru derasnya hujan~

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun