Mohon tunggu...
Diah Woro Susanti
Diah Woro Susanti Mohon Tunggu... Full Time Blogger - blogger

Blogger, Content Creator FB : Mbak Dee Twitter/Ig : @mba_diahworo Email : Diahworosusanti@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

The Power of TikTok dalam Temu Kangen Kompasianer 2023

29 Mei 2023   14:35 Diperbarui: 29 Mei 2023   14:50 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tringg... 

Dering whatsapp dari mas Rahab seketika membuat atmosper perasaan senang menggayuti diri. 

Bagaimana tidak?


Saya diundang acara temu kangen bareng teman-teman KPK. Sesuai namanya Kompasiana Penggila Kuliner inilah satu-satunya komunitas Kompasianer yang memiliki hobi sama yaitu kulineran dan nulis. 

Kebetulan ada beberapa kali kegiatan Grebek KPK yang saya ikuti. Di momen-momen  inilah saya bisa nambah kenalan dan ketemu teman-teman Kompasiana yang artikelnya sering nongol di timeline. 

Nah acara temu kangen kali ini bakal lebih seru kayanya. Karena bukan acara grebek kulinernya tapi ambience menikmati keindahan alam Mulyaharja Bogor sambil ngariung ala keluarga yang memancing rasa penasaran. 

Ambience ngariung ala keluarga memang sangat saya rindukan. Sudah lama rasanya gak menikmati momen spesial seperti itu. Kesibukanlah yang menghalangi kesempatan untuk kumpul-kumpul keluarga dan teman-teman gagal terus diselenggarakan. 

Bolak-balik agenda buka bersama teman-teman saat Ramadhan lalu batal digelar. Agenda halal bihalal saat momen Lebaran urung juga dihelat. Apa iya sebegitu banyaknya circle pertemanan satupun gak ada yang keingetan saya? Hieksrot... 

Jadi bisa dibayangkan gimana bersorak sorainya hati menunggu hari Temu Kangen tiba. Apalagi sebagian besar teman-teman yang bakal saya jumpai sudah lama gak ketemu. Apalah perjuangan saya di bandingkan Teh Okti dan keluarga yang bahkan rela jauh-jauh motoran dari Cianjur

Tentang Mulyaharja
Akhirnya hari yang saya tunggu tiba juga. Berboncengan motor dengan suami saya menuju Agrowisata Mulyaharja dari kawasan Baranangsiang Bogor. Lokasinya hanya berjarak sekitar 6km memakan waktu tempuh 15 menit. 

Kampung wisata Agro Edu Wisata Organik Mulyaharja adalah salah satu kampung Pariwisata unggulan yang memiliki bentangan sawah berlatar megahnya gunung salak dengan padi organik sebagai ikonnya. Makanya ga heran kalau daya tarik wisata di sini bernama Visit Mulyaharja. 

Dengan HTM Rp 10.000 per orang pengunjung bisa selfie di spot Instagramable dan trekking di tiga jalur yang ada. Yang mau belajar menanam padi juga bisa. Nanti pengelola akan menyediakan bibit dan topi capingnya sekaligus pendampingan. 

Pengunjung juga bisa menikmati sensasi kuliner ala pedesaan. Inilah yang dicari KPK. Liwetan ala Susundaan di saung tengah sawah sambil ngobrol ngalor ngidul. 

Dok pribadi
Dok pribadi

Entah kebetulan atau ngga prinsip hidup pas-pasan ala saya kejadian juga. Pas saya datang pas hidangan sudah tersaji. Dua bakul nasi liwet tampak masih mengepul hangat. Potongan ayamnya gede-gede. Karedok nya kelihatan ga pelit bumbu. Wuih perut saya mulai berontak. Saya sentil perut sambil ketawa-ketawa. Untung gak ada yang ngeh suara tarian perut saya

Oiya saya spill menunya ya. Ada nasi liwet, sayur asem, ayam goreng, ayam bakar, ikan nila goreng, oseng teri, tahu tempe goreng, karedok, sambal dan lalapan serta ceret/teko besar berisi teh hangat. Alamaak yummy bangett. Hmmm ga berasa saya habiskan nasi sampe dua centong mentung. 

The Power of Komunitas
Bicara soal komunitas, ternyata banyak sekali manfaatnya bila kita bergabung dalam komunitas. Diantaranya menambah rasa percaya diri, nambah circle pertemanan, nambah informasi dan wawasan, juga dukungan. 

Iya dukungan. Saat sesi sharing tenggorokan saya tercekat mendengar kisah teman-teman mengenang teman-teman Kompasianer yang sudah tiada. 

Saya mendengar langsung bagaimana dekatnya pertemanan komunitas; saling mengunjungi ke rumah teman di luar daerah atau khusus meluangkan waktu sekedar ngobrol-ngobrol di suatu tempat. 

Masa pandemi ternyata mengajarkan kita banyak hal. Pandemi tidak mengendorkan ikatan komunitas. Justru saling menguatkan dan merapatkan gandengan. Masya Allah. 

Dok pribadi
Dok pribadi

Ada satu hal menarik buat saya pribadi. Bahwa komunitas adalah perkumpulan orang yang memiliki visi, misi, hobi dan ketertarikan sama. Meskipun basic kami rerata adalah penulis ataupun Blogger akan tetapi soal kesolidan komunitas tetap juaranya. 

Jadi kalau ada pekerjaan yang bisa dikerjakan bareng ayoklah kerjain bareng. Pun kumpul-kumpul kalau musti sharing cost (bukan sharing kost-kostan lho ya hahaa) tidak masalah. Dari kita untuk kita itu intinya. 

Kebetulan acara temu kangen kali ini diinisiasi pribadi oleh mas Yon dan mas Rahab. Keduanya adalah dedengkot Kompasiana panutan yang humble dan hobi becanda. 

Inget banget momen kenal pertama sama mas Rahab waktu beliau masih suka bikin puisi di Kompasiana. Dan kesotoyan saya waktu itu mengira Rahab adalah nama pena wong Wonogiri ini, sedangkan nama asli beliau adalah Bahar. Astaga ternyata gak ada hubungannya!!

Dan jujurly saya malu ngaku kalau baru kenal (secara langsung) sama mas Yon. Seriusan. Tapi mending ngaku daripada sotoy khaaaan

Artikel mas Yon saya suka baca padahal bahasannya berat-berat. Judulnya itu lho yang mancing-mancing minta dibaca. 

The Power of Tiktok

Sepanjang acara kesan guyub dan akrab sangat mendominasi. Saya yang biasanya dikenal agak pendiam kali ini keluar aslinya. Bolak-balik saya  ngajak tiktokan. Ndlalah senior-senior pada nurut diatur koreografi dance lagu viral Tiktok "Money Trees". 

Dan pada akhirnya saya mengalah ketika nama "mba no way" tersemat juga di belakang nama saya.

Asli, saya ga nyangka para senior Kompasiana mau diajakin Tiktokan. Ternyata dibalik kepiawaiannya nulis dan berkontribusi di bidangnya masing-masing teman-teman KPK juga punya talenta di bidang menari. Haloo mba Sukma, Kang Bugi, mas Rahab

Saat joget Tiktok saya dan teman-teman ngakak terus. Lucu banget lihat polah tingkah kita. Ga terasa ternyata ketawa bikin mood jadi lebih baik. Seperti ada beban yang lepas. 

Nah itulah simpul dari temu kangen kali ini. Jangan merasa sendiri kalau kita ada problema. Bercerita kepada orang yang tepat akan membuat perasaan sedikit lega. Biarpun hanya jadi 'kuping' alias tidak ada solusi setidaknya beban sedikit lebih enteng. 

Mulailah buka hati, perhatikan sekeliling, pasti ada orang-orang baik yang siap menjadi sandaran bahu dan mendengar keluh kesah. 

Terimakasih teman-teman untuk hari yang seru kemarin. Terimakasih sudah mengajarkan arti solidaritas. Terimakasih sudah mau menjaga dan merawat kembali silaturahim kita. Tetap semangat menebar manfaat dan kebaikan ya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun