Kampung wisata Agro Edu Wisata Organik Mulyaharja adalah salah satu kampung Pariwisata unggulan yang memiliki bentangan sawah berlatar megahnya gunung salak dengan padi organik sebagai ikonnya. Makanya ga heran kalau daya tarik wisata di sini bernama Visit Mulyaharja.Â
Dengan HTM Rp 10.000 per orang pengunjung bisa selfie di spot Instagramable dan trekking di tiga jalur yang ada. Yang mau belajar menanam padi juga bisa. Nanti pengelola akan menyediakan bibit dan topi capingnya sekaligus pendampingan.Â
Pengunjung juga bisa menikmati sensasi kuliner ala pedesaan. Inilah yang dicari KPK. Liwetan ala Susundaan di saung tengah sawah sambil ngobrol ngalor ngidul.Â
Entah kebetulan atau ngga prinsip hidup pas-pasan ala saya kejadian juga. Pas saya datang pas hidangan sudah tersaji. Dua bakul nasi liwet tampak masih mengepul hangat. Potongan ayamnya gede-gede. Karedok nya kelihatan ga pelit bumbu. Wuih perut saya mulai berontak. Saya sentil perut sambil ketawa-ketawa. Untung gak ada yang ngeh suara tarian perut saya
Oiya saya spill menunya ya. Ada nasi liwet, sayur asem, ayam goreng, ayam bakar, ikan nila goreng, oseng teri, tahu tempe goreng, karedok, sambal dan lalapan serta ceret/teko besar berisi teh hangat. Alamaak yummy bangett. Hmmm ga berasa saya habiskan nasi sampe dua centong mentung.Â
The Power of Komunitas
Bicara soal komunitas, ternyata banyak sekali manfaatnya bila kita bergabung dalam komunitas. Diantaranya menambah rasa percaya diri, nambah circle pertemanan, nambah informasi dan wawasan, juga dukungan.Â
Iya dukungan. Saat sesi sharing tenggorokan saya tercekat mendengar kisah teman-teman mengenang teman-teman Kompasianer yang sudah tiada.Â
Saya mendengar langsung bagaimana dekatnya pertemanan komunitas; saling mengunjungi ke rumah teman di luar daerah atau khusus meluangkan waktu sekedar ngobrol-ngobrol di suatu tempat.Â
Masa pandemi ternyata mengajarkan kita banyak hal. Pandemi tidak mengendorkan ikatan komunitas. Justru saling menguatkan dan merapatkan gandengan. Masya Allah.Â