Ada satu hal menarik buat saya pribadi. Bahwa komunitas adalah perkumpulan orang yang memiliki visi, misi, hobi dan ketertarikan sama. Meskipun basic kami rerata adalah penulis ataupun Blogger akan tetapi soal kesolidan komunitas tetap juaranya.Â
Jadi kalau ada pekerjaan yang bisa dikerjakan bareng ayoklah kerjain bareng. Pun kumpul-kumpul kalau musti sharing cost (bukan sharing kost-kostan lho ya hahaa) tidak masalah. Dari kita untuk kita itu intinya.Â
Kebetulan acara temu kangen kali ini diinisiasi pribadi oleh mas Yon dan mas Rahab. Keduanya adalah dedengkot Kompasiana panutan yang humble dan hobi becanda.Â
Inget banget momen kenal pertama sama mas Rahab waktu beliau masih suka bikin puisi di Kompasiana. Dan kesotoyan saya waktu itu mengira Rahab adalah nama pena wong Wonogiri ini, sedangkan nama asli beliau adalah Bahar. Astaga ternyata gak ada hubungannya!!
Dan jujurly saya malu ngaku kalau baru kenal (secara langsung) sama mas Yon. Seriusan. Tapi mending ngaku daripada sotoy khaaaan
Artikel mas Yon saya suka baca padahal bahasannya berat-berat. Judulnya itu lho yang mancing-mancing minta dibaca.Â
The Power of Tiktok
Sepanjang acara kesan guyub dan akrab sangat mendominasi. Saya yang biasanya dikenal agak pendiam kali ini keluar aslinya. Bolak-balik saya  ngajak tiktokan. Ndlalah senior-senior pada nurut diatur koreografi dance lagu viral Tiktok "Money Trees".Â
Dan pada akhirnya saya mengalah ketika nama "mba no way" tersemat juga di belakang nama saya.
Asli, saya ga nyangka para senior Kompasiana mau diajakin Tiktokan. Ternyata dibalik kepiawaiannya nulis dan berkontribusi di bidangnya masing-masing teman-teman KPK juga punya talenta di bidang menari. Haloo mba Sukma, Kang Bugi, mas Rahab
Saat joget Tiktok saya dan teman-teman ngakak terus. Lucu banget lihat polah tingkah kita. Ga terasa ternyata ketawa bikin mood jadi lebih baik. Seperti ada beban yang lepas.Â