"memang berapa semua?" tanya Dorian
     "tigaratus ribu"
    "Wah, ga rugi dia"
    "Entahlah" Raena keluar setelah Dorian memarkir di halaman sekolah Lunar. Raena menuju ruang guru untuk bertemu dengan wali kelas Lunar dan Cerina. Dia memberikan oleh-oleh sedikit untuk wali kelas putra-putrinya tanda terimakasih pada mereka telah menjaga anaknya di sekolah. Lalu keluar bersama Lunar dan Cerina yang telah masuk ke dalam mobil papanya. Mereka mencium tangan papanya ketika Raena berpamitan kepada wali kelas mereka.
   "Gimana tadi di sekolah Ceri.. ? susah ga?"
   "Ma, bokin apa sih? Tadi Ima ngomong gitu ke aku. Kata dia bokin aku, si Toni. Igh.. aku ko geli banget ya ma?" Dorian tertawa kecil melihat tingkah anaknya yang bungsu.
    "Oh, Ima mungkin mau bilang Toni teman yang baik nak. Jadi dia bilang begitu'"
    "Pacar tau mama" timpal Lunar
    "Emang kakak tau artinya? Pacar tuh apa sih Kak?" yang ditanya kebingungan dan dia jadi diam seribu bahasa. Raena kemudian membantu menjawabnya.
    "Pacar itu adalah teman baik, sayang. Kalau Ceri baik sama semua orang berarti Ceri bisa memilih yang paling baik diantara mereka untuk mencintai Allah, dialah pacar"
    "Oh, jadi Una pacar aku ya ma?" Una itu teman Ceria yang duduk sebangku dengannya.