Usaha Souvenir Surfing, yang dikelola oleh pemilik Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) asal Situbondo, telah mencatat prestasi gemilang dengan berhasil mengekspor produknya hingga ke Bali. Kunjungan mahasiswa KKN ke pemilik UMKM Souvenir Surfing diharapkan dapat memberikan solusi yang tepat terhadap beberapa permasalahan yang memerlukan penanganan cerdas.
Â
Bertempat di rumahnya, Ibu Fitri, pemilik Souvenir Surfing, menceritakan kisah perjalanan usahanya. Suaminya, Suhairi merintis usaha mulai dari ikut orang sebagai pekerja hingga pada akhirnya memberanikan diri untuk membuka usaha sendiri. Dengan perjuangan yang gigih, usaha ini berhasil mengembangkan produk unggulan dari daerah Situbondo dan memperluas jangkauannya hingga ke Bali. Namun, produk ini lebih dikenal sebagai produk Bali, padahal pengrajinnya ada di Situbondo.
"Awalnya, suami saya ya ikut ikut orang dek kerjanya, udah pengalaman bikin bikin kayak gini." Ujar Ibu Fitri.
Â
Namun, di balik kesuksesan yang diraihnya, Ibu Fitri mengakui ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi. Salah satunya adalah keterbatasan modal dan bentuk kerjasama dengan pemilik modal. Meskipun berhasil mengekspor produknya, usaha tersebut masih terikat kerjasama dengan pihak pemilik modal.
Â
Merespons permasalahan ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Jember (UNEJ) yang berada di Situbondo mencoba untuk memberikan ide-ide dan solusi inovatif. Dengan semangat untuk membantu pengembangan usaha lokal, mahasiswa KKN mengusulkan solusi berupa membranding Souvenir Surfing sebagai aset Situbondo yang unggul dan berkualitas.
Â
Mahasiswa KKN UNEJ, melihat potensi besar dalam Souvenir Surfing dan ingin membantu memperkuat citra mereknya agar lebih dikenal tidak hanya m di Bali. Dengan memperkenalkan Souvenir Surfing sebagai produk khas Situbondo, akan memberikan nilai tambah dan daya tarik tersendiri bagi konsumen.
Â