Tak pelak lagi, para pelaku seni begitu bersemangat dalam rangka memasyarakatkan kesenian tari.Â
Salah satu tontonan bagi masyarakat umum digelar secara bebas dalam "Garda The Musical" dipersembahkan oleh teman-teman dari Institut Seni Indonesia di Taman Budaya Surakarta. Digawangi oleh koreografer tari yang kondang sekelas Eko Pece dan beberapa artis ibukota sukses menghentak sadar masyarakat awam tentang seni tari.
Solo Menari 2023 mengawali kembali menyatunya kehidupan anak manusia selaras dengan alur semesta. Memayu Hayuning Bawånå. Menghias kembali keindahan semesta melalui keindahan yang terpancar dari jiwa.
Dimulai pukul 07.00 WIB ribuan penari Bedhayan Naradipta mulai memadati badan Jalan Diponegoro atau lebih termasyur dengan koridor NgarsÃ¥purÃ¥. Tepatnya di sepanjang jalan depan gerbang selatan Pura Mangkunegaran.Â
Mengenakan adibusana putih para pelaku tari dari lintas generasi berkumpul menarikan gerakan-gerakan yang menyuguhkan kemolekan budaya Jawa.
Tak kalah menariknya, kota Solo melanjutkan lenggang tarinya ke arah Solo bagian Timur. Mengambil tempat ikonik Kota Bengawan, Pasar Gede Harjonagoro, Solo menggaungkan kembali suluk budaya lawas; mengangkat sendratari Ramayana dengan lakon "Anoman Obong".
Nampak jelas bahwa Pemkot Surakarta bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mencoba mendongkrak ekonomi rakyat dengan mempromosikan public places berbasis ekonomi kerakyatan.Â
Tak perlu melepas waktu terlalu lama. Seni tari terus memadati sudut kota Solo. Salah satu kampung destinasi wisata, Kampung Batik Kauman tak lepas dari sorotan panitia. Kota Solo kembali mengurai bisik lembut representasi sikap mental buah pekerti luhur dijereng di pelataran salah satu galeri batik.