Perlu kita ingat, bahwa keputusan anak-anak di bawah usia 21-22 tahun masih bersandar pada otak emosi. Karena otak rasional yang salah satu tugasnya adalah membuat keputusan belum terbentuk dengan sempurna.
Tahukah kita mengapa anak-anak remaja seringkali kita nilai "tidak sopan" ketika berada di jalan atau dalam menggunakan kendaraan/fasilitas umum?Â
Ya, saya sendiri sering menjumpai anak-anak berseragam sekolah yang pura-pura tidak tahu, ketika seorang disabilitas membutuhkan kursi yang mereka duduki. Atau mereka yang tetap saja duduk, bahkan berhaha hihi saat ada lansia yang kesusahan berdiri karena kursi telah penuh terisi. Ughh, jengah juga saya.Â
Tadinya, pada saat saya berdiri, saya abaikan mereka. Akan tetapi ketika saya melihat ada lansia yang harus bergelantungan bersama saya, saya langsung menegur anak-anak berseragam sekolah tersebut supaya mereka belajar berempati pada kepentingan publik.Â
Belum lagi sering kita jumpai kegagalan kita dalam berkomunikasi. Kadang karena terlalu antusias kita menanggapi sebuah informasi -- tanpa babibu, naninu, cek dan ricek dulu-- langsung nimbrung berkomentar atau tergesa share di media sosial.Â
Dari kisah tersebut, kita seringkali tidak menyadari bahwa sebenarnya sangat penting untuk melatih empati anak-anak semenjak mereka kecil. Karena cara belajar mereka adalah menggunakan otak emosi.Â
Latihlah mereka membuang sampah pada tempatnya, ketuklah pintu kamar mereka sebelum masuk, mintalah izin terlebih dahulu sebelum melihat akun ananda, latihan menyapu, menata mainan atau kamarnya sendiri. Ya, kita dapat saja melakukan semua bersama mereka.Â
Sesederhana itu?Â
Cobalah dulu. Namanya juga latihan. Itu kita lakukan bukan hanya pada anak-anak lho yha. Karena kemampuan neuroplastisitas bekerja seumur hidup kita. Maka, tak ada salahnya untuk ikut belajar bersama anak-anak, bukan?
Nah, apakah PR masih menjadi satu-satunya tumpuan untuk membentuk karakter anak?
Kalau memang anak-anak senang dengan PR, apakah selama ini anak-anak berinisiatif untuk menyelesaikan PRnya sendiri atau harus menunggu teriakan komando bahkan bantuan khusus dari orangtua?Â