"...anak dengan empati tinggi akan mempunyai kemampuan prososial tinggi dan mempunyai kepekaan terhadap pikiran dan perasaan orang lain." (Leanne C. Findlay)Â
Waduh ternyata lama nian saya rehat dari dunia Parenting, yha. Hmm, untuk kali ini izinkan aksara dan kumpulan alenia saya mendatangi dunia maya Anda.Â
Dalam artikel saya yang lalu, saya merinci 9 jenis kecerdasan menurut Teori Howard Gardner, seorang psikolog dari Universitas Harvard. Dua diantaranya adalah kecerdasan interpersonal dan intrapersonal.Â
Apakah Saudara juga sudah membaca artikel saya yang di bawah ini?
Perkembangan kognitif anak bukan lagi hanya menyoal kecerdasan intelektual. Â Melainkan juga menyinggung kecerdasan emosi, yang menopang kecerdasan berkelompok.Â
Dalam beberapa artikel yang lalu, saya telah membahas topik kecerdasan emosi secara berurutan. Ya, karena ada begitu banyak hal penting yang secara koinsiden saya temukan dalam kehidupan sehari-hari menyoal dunia parenting.Â
Parenting atau bisa juga kita sebut sebagai nurturing pada dasarnya bukan hanya menyoal bagaimana orang tua mendidik anak. Namun, lebih kepada bagaimana orang tua dan lingkungan mampu bertumbuh bersama, mempersiapkan anak mampu hidup berkelompok.Â
Dari definisi nurturing (pengasuhan) yang saya ambil dari American Psychological Association, bukan hanya melibatkan parent(s)Â (orang tua) si anak. Lebih luas, nurturing kini menjadi isu penting dalam proses tumbuh kembang anak. Pola pengasuhan yang juga melibatkan lingkungan.Â
Cara pandang masyarakat kita terhadap pengasuhan selama ini dibebankan pada pundak orang tua. Maka, adalah hal yang perlu diperhatikan pula bagaimana lingkungan di mana anak-anak bersosialisasi. Bahwa lingkungan secara totalitas ikut mendukung proses pertumbuhan anak secara holistik.Â
Kerja sama yang baik dari lingkungan akan meringankan beban tanggung jawab pengasuhan terhadap anak. Kerja sama dan kolaborasi yang baik antara lingkungan dan orang tua, menjadi habitat ideal dalam proses tumbuh kembang anak.Â