Hanya dengan mengakui dan mengenali. Tanpa harus mengidentifikasi atau melakukan penghakiman atas segala emosi dan pikiran tersebut. Sadar bahwa semua memang mendatangi kita.Â
Sadar Diri dan Empati
Bila semua terasa nyaman, maka ada dua cara meditasi yang sering saya gunakan. Dan ternyata, cara ini pun selaras dengan apa yang Bhante Panyavaro.Â
1. Menyadari siklus nafas.Â
Ada beberapa praktisi kesehatan mental sering menggunakan metode sadar nafas dengan hitungan yang berbeda-beda. Semua bertujuan baik. Dan silakeun mencoba mana yang membuat kita nyaman.Â
Ketika beragam pikiran datang, kenali saja, "oh pikiran sedang datang." Tidak perlu terburu menamainya, apa ini kuatir atau itu marah.Â
Sadari bahwa kita saat itu sedang bernapas. Kita ada di saat itu. Bukan di masa lalu atau di masa yang akan datang.Â
2. Menyadari langkah.Â
Ini satu metode yang baru saya pelajari dari bhante. Ternyata, tanpa sadar, saya sekian kali telah melakukannya.Â
Ada baiknya bagi kita untuk berjalan kaki. Sudah banyak penelitian juga yang menyatakan betapa jalan kaki sangat bermanfaat bagi kesehatan secara fisik. Bagaimana dengan kesehatan mental?Â
Dengan menyadari setiap langkah kita, bahwa kita sedang melangkah, bahwa kita sedang berjalan, ini melatih kesadaran bahwa kita berada di masa kini. Bukan di masa lalu yang mungkin dipenuhi penyesalan, atau di masa depan yang kadang mendatangkan kekhawatiran.Â