Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Hubungan Beracun? "No Toxic No Cry"

14 Februari 2022   07:07 Diperbarui: 15 Februari 2022   02:33 1502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: kembali kepada diri sendiri, menyayangi 

Ilustrasi: seorang korban dalam hubungan toksik | via unsplash @sidney sims
Ilustrasi: seorang korban dalam hubungan toksik | via unsplash @sidney sims

Ada batasan yang digunakan dalam paradigma umum, di mana seseorang atau sebuah kondisi dikatakan sebagai toxic. 

Yaitu bila kondisi atau sikap seseorang tersebut bersifat manipulatif, tidak peduli kepada sesama (no empathy), atau juga sikap seseorang yang playing victim. 

Bila seseorang berada dalam hubungan yang toksik berarti ia berada pada beberapa kondisi:

#1 Sebuah relasi yang mengisolasi. Korban dalam hubungan toksik akan memutuskan hubungan dengan orang lain selain pasangannya. Bahkan dalam beberapa kasus, korban akan memutuskan hubungan dengan keluarga, rekan, sahabat, yang pada masa dahulu menjadi circle korban. 

#2 Tidak memedulikan kebutuhan dirinya sendiri. Menganggap bahwa kebutuhan pasangannya tersebut merupakan kebutuhan paling penting. Sehingga, tidak jarang korban tidak bertumbuh menjadi siapa dirinya sendiri. 

Kasus seperti ini terjadi bila pelaku adalah seseorang yang senang memanipulasi. Korban gaslighting ada yang sering mengalami delusi, hingga menderita scizhophrenia hanya karena merasa dirinya tidak berharga. 

Korban hubungan beracun secara sadar merasa tersiksa dalam relasinya tersebut. Namun, kebanyakan dari mereka merasa tidak mampu keluar dan memutuskan hubungan tersebut. 

Bahkan ia "senang" bila merasa dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan si pelaku. Meskipun pada kenyataannya, apa yang terjadi adalah hanya perasaan dan pikiran si korban yang (biasanya) tidak sama dengan realita. 

Keluar dari rantai relasi beracun memang tidak mudah. Akan ada sakit. Akan ada kehilangan. Akan ada kesepian karena hilangnya kehadiran pasangan. Akan ada masa duka. Sungguh sebuah kondisi yang tidak mudah untuk dapat kembali lagi. 

Namun, satu yang seringkali kita lupakan. Self love. Kata yang tidak asing bukan? Tentu tidak! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun