Ada efek "menggembirakan" atau "menyenangkan" seusai melakukan aktivitas tersebut. Â
Sekalipun individu berperilaku adiksi sadar akan ada konsekuensi negatif dalam keseharian, individu yang bersangkutan tetap saja melakukan aktivitas adiksi tersebut.
Ada kemungkinan seseorang dengan perilaku adiktif mencoba untuk keluar dan berhenti dari perilaku tersebut. Tetapi ia tidak mampu melakukannya.Â
Kenapa? Okay, kita coba tilik yuk, apa yang terjadi pada tubuh kita, lebih tepatnya otak kita saat terjerat kecanduan?Â
Di area otak tengah ada hipotalamus sebagai penghasil dopamin (hormon penyusun rasa gembira). Nah, saat dopamin dalam tubuh kita naik dengan cepat, maka secara alamiah kita akan melakukan perilaku repetitif.Â
Kabar buruknya, durasi melonjaknya dopamin dalam tubuh kita sangat cepat. Sama seperti saat artikel kita didapuk gelar headline. Pasti kita akan merasa gembira; senang. Namun, perasaan senang tersebut tidak akan bertahan lama.Â
Kabar baiknya, dopamin hadir untuk membuat kita merasa "enak". Meskipun, selang beberapa waktu, rasa senang tersebut semakin lama akan semakin berkurang. Nah, seperti itulah cara kerja dopamin. Sangat cepat.Â
Bagi yang rentan, kondisi ini akan memicu mereka untuk terus mendapatkan sensasi rasa gembira tersebut.Â
Ada beberapa alasan mengapa seseorang terjebak dalam perilaku adiksi.
Beberapa alasan tersebut antara lain:
- Mereka yang hanya ingin merasakan kesenangan meskipun tidak sedang dalam kondisi tertekan.Â
- Mereka yang ingin merasakan kesenangan karena sedang dalam kondisi tertekan. Biasanya adiksi dilakukan sebagai pengalih rasa tidak nyaman akibat tekanan.Â
- Mereka yang ingin senantiasa produktif tanpa kenal lelah dengan menggunakan stimulan obat-obatan tertentu.Â
- Mereka yang penasaran karena adanya stigma yang menjangkiti diri mereka sendiri. Seperti halnya pengaruh dari teman sekitar untuk menggunakan zat-zat adiktif.
Trus, adakah cara bagi kita untuk melepaskan diri dari kecanduan ini?Â
Sebenarnya, pergi berkonsultasi kepada ahli kejiwaan seperti psikolog atau psikiater akan sangat membantu. Kita dapat mengerti dengan benar apa yang sedang kita hadapi. Selanjutnya, kita akan mendapat treatment yang tepat untuk menghentikan perilaku adiksi ini.Â