Misalnya, "Adek kan cewek, nanti bila besar akan seperti Bunda. Kalau kaka kan cowok, kalau besar nanti juga bakal seperti Ayah."
4. Buat sebuah percakapan yang sederhana, ringan, dan menarik, supaya apa yang kita sampaikan sebagai sebuah informasi akan lebih membuat anak menjadi terbuka. Keterbukaan anak inilah yang menjadikan kita sahabatnya.Â
Dengan komunikasi yang terbuka ini pula diharapkan anak akan menimba ilmu dari kita, karena mereka percaya pada kita. Tujuan lainnya, supaya kita dapat memantau bila ada perubahan yang berbeda pada masa pertumbuhan anak-anak kita.Â
Hmmmm... udah panjang niih. Apabila ada yang ingin menambahkan informasi berkaitan dengan apa yang ada dalam artikel ini, silakeun tulis di kolom komentar yha. Supaya kita saling belajar.Â
Selamat menyelami dunia pendidikan seks dengan anak-anak. Kalau bukan mulai dari kita, lantas siapa lagi yang akan memulai.Â
Seks bukan hal yang tabu. Pendidikan seks bukan pintu untuk seks bebas.Â
Let's break up the stigma!!Â
Salam sehat, salam sadar
Penulis
*Sumber:Â
Guideline for Comprehensive Sexuality Education. 2004. The Sexuality Information and Education Council of United States