Usia 2-4 tahun. Anak dalam rentang usia ini akan belajar mengenal bagian-bagian tubuhnya. Bahkan pada usia kurleb 3-5 tahun, beberapa anak akan lebih sering memegangi alat kelaminnya.Â
Jangan takut, Ayah, Bunda. Apa bila perilaku tersebut dilakukan anak, bukan berarti disertai dengan orientasi seksual dalam pikirannya. Fase ini disebut fase phalic. Next time kita belajar fase ini yha...Â
Usia 4-6 tahun. Pada tahap usia ini, anak biasanya mulai menginjak usia awal sekolah. Di usia ini pulalah anak mulai belajar bersosialisasi. Anak akan belajar membedakan bagian-bagian tubuhnya sendiri dengan bagian-bagian tubuh teman bermainnya.Â
Nah, karena perkembangan otak anak masih menggunakan imajinasi, biasanya anak akan berfantasi. Anak mungkin akan mulai bertanya dari mana asal bayi?Â
Usia 7-10 tahun. Nagh... Di rentang usia inilah kita sebagai orang tua harus waspada. Well, tentu saja tanpa mengurangi tingkat kewaspadaan kita pada rentang usia yang lain, kawan.Â
Yang tak luput dari perhatian adalah ketika anak berusia 9-10 tahun. Masa praremaja inilah yang menjadi usia krusial dimana anak mulai menyukai lawan jenis.Â
Jangan heran bila anak kita akan mengalami jatuh cinta pada masa ini. Tetapi, di tahap ini anak masih mengutamakan persahabatan.Â
Usia 10-12 tahun. Pada rentang usia 10-12 tahun, anak disebut sebagai anak usia pubertas. Di batas usia ini anak akan mengalami kebingungan. Ini dikarenakan adanya tugas remaja untuk menemukan jati dirinya.Â
Di masa ini, remaja mulai mengeksplorasi rasa ingin tahunya. Mereka sangat tertarik pada tampilan visual yang menampilkan seksualitas. Anak-anak pada usia ini mulai jatuh cinta, mulai mengenal ciuman, dan saling bersentuhan.Â
Usia 13-15 tahun. Hmmm, secara fisik pada usia ini anak-anak mulai mengenal perubahan biologis. Anak-anak mulai berani untuk menggoda, melancarkan rayuan, bahkan melakukan kontak fisik (dalam sebuah relasi pacaran).Â
Sebaiknya, anak-anak belajar untuk menghargai, menghormati, dan belajar batasan dan peraturan atau norma yang berlaku.Â