Hayo, ngaku, siapa yang sering memakai kalimat itu???
Sebenarnya, bakalan ada beragam gejala lain yang menyertai masa PMS.
Gejala yang mudah dilihat adalah suasana hati yang floating. Maksud saya, ada rasa marah, cepat tersinggung, gampang baperan, dan sesekali merasakan sedih yang datang tanpa sebab. Tetiba pengennya mewek-mewek, alias nangis aja. Jangan tanya penyebabnya. Kadang ya, hanya ingin menangis saja.Â
Trus dibarengi pula dengan nafsu makan yang bertambah, atau bagi beberapa orang nafsu makan bisa jadi menghilang, seperti doski yang tetiba menghilang tanpa kabar, di saat kita di pucuk rasa sayang, ahaahay...Â
Nah, gejala semacam inilah yang paling sering dikaitkan dengan kondisi depresi, atau mood swing, atau Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD).Â
Padahal, berubahnya suasana hati saat PMS hanya datang setiap satu bulan sekali. Aduh, duh, duh, nona manise, bunda sayange, itu mah bukan mood swing.Â
Mood swing adalah perubahan suasana hati yang terjadi dalam durasi yang lebih panjang. Mmm... minimal 2 minggu atau lebih, secara terus-menerus. Inilah yang menyebabkan seseorang begitu tersiksa dalam kondisi depresi.Â
Jadi apa dong PMDD? Apa bedanya dengan PMS? Trus itu PMDD kan ada kata disordernya, apa itu termasuk gangguan kesehatan jiwa?Â
Oh, wait, tunggu... Okay satu-satu.Â
Yuk kenalan ama PMDD.Â
Tapi, sebentar, saudara. Apabila ada kata disorder, tentu perlu disclaimer nih. Tulisan ini saya anggit untuk kebutuhan edukasi. Bila ada yang merasa mempunyai gejala yang sama, mari sila datang berkonsultasi pada ahli kesehatan terkait.Â