4. DEPRESSION. Yang terjadi di sini seseorang akan merasa bingung. Tidak sama seperti pada fase sebelumnya. Pada fase ini seseorang tidak menunjukkan reaksi aktif sama seperti fase sebelumnya. Seseorang akan lebih banyak diam. Diam karena merasa hancur hidupnya. Tidak ada harapan.Â
Ada perasaan helpless, tidak ada pertolongan. Seseorang mungkin akan mengalami insomnia, kehilangan nafsu makan, bahkan dalam beberapa kasus muncul keinginan untuk bunuh diri.Â
Kehilangan hewan kesayangan, bisa jadi stimulan bunuh diri? Memang jarang terjadi. Tapi, bukan berarti tidak pernah terjadi, bukan?Â
5. ACCEPTANCE. Penerimaan. Yaktul! Bila fase ini terjadi, individu akan menyadari bahwa peristiwa yang terjadi memang nyata. Kedukaan yang ada mulai diterima.Â
Pada tahap ini, seseorang akan menyadari dan memaknai peristiwa kehilangan yang terjadi.Â
Okay. Kelima tahap tersebut ditujukan supaya kita mampu mengidentifikasi diri saat kedukaan kehilangan itu terjadi.Â
Namun demikian, tidak setiap individu yang mengalami kedukaan akan menjalani tahapan yang sama. Setiap orang mempunyai coping, cara mengatasi masalah yang berbeda antara satu dengan yang lain.
Lhah tapi kan ini hanya masalah kehilangan hewan. Masa sih bisa trauma?Â
Waduh, trauma bisa disebabkan oleh banyak faktor, Saudara. Sekecil apa pun peristiwa kedukaan, mampu menjadi stimulan bagi seseorang mengalami trauma.Â
Trauma tidak harus berawal dari peristiwa "besar" seperti pemerkosaan, pelecehan seksual, perampokan, pembunuhan, bencana alam, atau peristiwa besar lainnya.Â
Trus, gimana nih enaknya kalau kondisi seperti ini?Â