Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kid's These Days Bias: Dari Varian Omicron, Belajar Menyayangi Diri Sendiri dan Anak

9 Desember 2021   16:19 Diperbarui: 10 Desember 2021   04:45 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada titik ini, saya mulai bertanya, bagaimana mungkin para ahli tersebut pun terjebak pada pola pikir false believe? Apalagi Anda dan saya sebagai orang awam bisa saja terjebak dalam hal ini, bukan? 

Salah satu yang menarik dari Kid's These Day's Effect adalah saat kita menggunakan memori kita. Bahwa memori pada masa lalu tidak dapat kita jadikan pijakan untuk menilai apa yang terjadi saat ini. 

Memori kita bukan laci yang dapat kita buka setiap saat kita butuhkan, Ayah, Bunda. 

Ada sebuah pernyataan dari sebuah artikel, tapi mohon maaf saya lupa dari mana. Dikatakan bahwa memori dipengaruhi oleh keadaan emosi kita saat ini. Sehingga kondisi inilah yang akan memberikan warna bagi memori masa lalu kita. 

Ini saya alami. Saat saya senang, maka yang saya ingat dari almarhumah Ibu saya adalah hal-hal yang menyenangkan. Berbeda bila saya sedang bersedih. Maka yang saya ingat dari sosok Ibu saya dulu adalah rangkaian peristiwa sedih saya saat bersama beliau. 

Bila demikian, dapatkah kita menggunakan memori masa lalu untuk mengukur progres anak-anak kita? 

Untuk mengukur anak muda zaman kiwari diperlukan komparasi dengan apa yang merupakan keunggulan anak muda di masa lampau. Tapi, bukankah tidak ada informasi yang objektif dari memori masa lampau? 

Ayah, Bunda, saat ini, kita dan anak-anak adalah sebuah kesatuan. Bila kita sudah sampai pada detik ini, hingga saat ini, maka kita sudah melakukan hal yang hebat. 

Maka, biarkan saya kali ini mengucapkan "selamat" pada Ayah, Bunda dan semua anak-anak yang ada di sekitar kita. 

Selamat buat kita semua yang masih tetap bertahan dan berjuang. Karena benar-benar tidak mudah bagi kita bertahan dalam situasi tak pasti ini. 

Tapi kita telah melakukannya, bukan? Kita telah melampauinya saat sulit selama masa pandemi ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun