Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menulis Ekspresif: Jiwamu Bukan Tong Sampahmu!

10 Januari 2021   19:19 Diperbarui: 10 Januari 2021   19:22 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu lagi nih, menurut Dr. Pennebaker, dengan menulis ekspresif individu mampu menyelaraskan kinerja kognitif dan emosi individu secara berbarengan. 

Artinya, bila kognitif dan emosi bekerja berdampingan, maka maka aktivitas kita akan menghasilkan output yang lebih maksimal. Wuidiiih, keren ga tuh, Sobs.

Nah, tunggu apalagi Sobatku. Daripada overthinking, mikirin hal yang ga jelas alangkah baiknya bila kita memanusiawikan diri kita sendiri dengan mengakui semua emosi tanpa harus merugikan pihak lain.

Sebagai catatan nih, Sobs. Penting untuk kita ketahui, bagi individu dengan gangguan depresi entah ringan atau pun berat, sangat disarankan untuk menemui ahli kejiwaan. Karena meskipun tercipta proses relieve, namun para ahli lah yang dapat menentukan penerapan therapy healing yang tepat bagi tiap-tiap penderita gangguan depresi. 

Kay....yuks kita bersama-sama belajar self care, peka terhadap emosi kita semenjak dini. Ingat, jiwa kita bukan tong sampah tempat menimbun perasaan yang kita tekan habis-habisan, bahkan mungkin kita acuhkan begitu saja hanya gegara ingin terlihat okay di depan banyak orang.

Belajar jujur pada diri sendiri. Kenali emosi kita. Beri jeda sebelum kita dengan leluasa menyingkap emosi yang datang sesaat dengan menyakiti diri sendiri atau bahkan orang-orang di sekitar kita. 

Have a nice day, Sobatku. Selamat berdamai dengan emosi kita.

Salam,

Penulis

Sumber :

1. https://pijarpsikologi.org/salah-satu-cara-mengungkapkan-emosi/

2. Pennebaker, J.W. (1997). Opening Up: The Healing Power of Expressing Emotion. New York: Guilford Press

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun