Mata Ayah di balik kacamata beningnya perlahan berubah menjadi merah. Bukan karena ingin menangis. Tapi benar-benar merah. Hampir seperti nyala api. Aku seperti sedang berhadapan dengan seseorang yang bukan Ayahku.
*Solo, saatnya mengunjungi dimensi imajiner.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!