Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Milki Rexi] Chapter 1. Sang Putri Pujaan Hati

17 Juli 2019   18:20 Diperbarui: 17 Juli 2019   18:23 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sang Gubernur hanya tersenyum simpul. Tanpa Nelangsa selalu tahu kemana arah tujuan politikus muda ini berinisiatif menawarkan pekerjaan untuk putrinya.

 Tentu saja, karena ia pun berpengalaman menerima tamu yang selalu berkeinginan membawa pulang sang putri.

 Tibalah pada jamuan makan malam di rumah dinas sang Gubernur, yang mana Baruna pun diundang untuk mengikuti jamuan santap malam tersebut.

Usai santap malam, para tamu undangan dipersilahkan untuk menikmati indahnya silaturahmi di taman rumah dinas yang juga menjadi halaman rumah tersebut. 

Saat-saat ini tak disia-siakan Baruna mendekati Sang Putri yang pada malam itu jadi pusat perhatian seluruh tamu undangan, bukan hanya karena kemolekan tubuhnya yang sintal seperti gitar Spanyol.

Namun gemulai tariannya malam itu menarik simpati para fotografer dan media massa lokal untuk mengabadikan momen tersebut .

Di bawah temaram lampu taman, duduklah Baruna dan Sang Putri berduaan. Tak ada satu pun yang berani mengganggu karena di sekitar mereka berdua juga berdiri para abdi dalem Baruna yang siap siaga penuh melindungi sang utusan kerajaan.

"Bagaimana, Putri, apakah sudah mempertimbangkan usulan saya tadi?"

Dengan lembut namun penuh percaya diri, Sang Putri akhirnya mengucap putusan pasti. Sepasti jantung Baruna yang malam itu pun kian ingin melonjak keluar dari dadanya yang bidang. 

Kegelisahan membungkusnya malam itu. Dibandingkan datang ke ruang sidang rakyat, ini adalah malam yang lebih mendebarkan baginya.

"Tentu saja, Pak Baruna. Itu kesempatan bagus."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun