***
      Langit malam ini sungguh cerah, bintang-bintang dan bulannya terlihat jelas menerangi gelap bumi dimana aku berada sekarang. Aku lebih suka memandanginya sendiri. memperhatikannya satu-persatu. Kadang berusaha menghitung berapa jumlah bintang yang ada saat itu "haha" aku tertawa sendiri. mataku terus memandang ke atas jauh di sana, sampai tak sadar telah berjalan jauh.
"Aww..." aku sedikit meringis karena terjatuh, tak sadar telah menabrak seseorang yang berlawanan arah denganku. Seorang gadis, mungkin seusia denganku. Cantik, rambut ikalnya  menari-nari dimainkan angin malam. Dia memakai baju tipis lengan pendek berwarna violet dengan rok motif bunga-bunga selututnya.
"Maaf" Â dia mencari tanganku dan berusaha membantuku untuk berdiri.
"Hey.. kamu ini punya mata tidak?"
Dia tersenyum dan berkata, "Aku sungguh menyesal, seandainya mataku ini bisa kugunakan untuk melihatmu. Sekali lagi aku minta maaf". Gadis itu kembali tersenyum manis padaku dan melanjutkan langkahnya.
Aku diam dan terus memperhatikannya. Gadis buta itu berjalan tanpa tongkat di tangannya. dia pasti gadis yang sangat tegar. Tidak sepertiku.
"Hey tunggu sebentar!"
Gadis itu membalikkan badannya dan berkata lembut, "Ya? Ada apa?"
"Ehm maaf aku tidak tahu kalau kau..."
"Buta?" Dia melanjutkan ucapanku. Kembali dia tersenyum.