Mohon tunggu...
Diah Asih Sukesi
Diah Asih Sukesi Mohon Tunggu... Administrasi - Hobby Menulis, Travelling, Masak jika mau

Pegawai Menikah dan memiliki 3 orang anak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Nyamuk, Sahabat atau Musuh Kita

24 Desember 2024   15:25 Diperbarui: 24 Desember 2024   19:11 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nyamuk

Sahabat atau Musuh Kita

Nyamuk Aedes japonicus bersandar di permukaan air dari mana ia baru saja muncul.

Berat nyamuk hanya 2 hingga 2,5 mg. Nyamuk mampu terbang antara 1,5 hingga 2,5 km/jam.

Nyamuk adalah hewan golongan serangga yang termasuk dalam ordo Diptera, dan tergolong dalam famili Culicidae;genus yang berada dalam kelompok ini mencakup Anopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus.

Kecepatan: 1,6 - 2,4 km/jam

Lama hidup : 42 -56 hari (Betina, Dewasa), 10 hari (Jantan, Dewasa)

Nama Ilmiah : Culicidae

Maksimum produksi telur :200 -300

Kelas : Insecta

Kerajaan : Animalia

Pengantar

Ketika memasuki musim hujan maka hewan yang patut kita waspadai adalah nyamuk, si kecil penyedot darah yang bisa membuat kita tak nyaman apalagi disertai suara dengungan yang membuat kita tak bisa tidur nyenyak plus rasa gatal di kulit yang mengganggu tidur kita.

Halo sobat kompasioner, apakah kalian kenal dengan hewan yang penulis sebutkan tadi, kalau ada yang sudah tahu ayok kita kenalan lebih jauh dengan hewan mungil ini.

Nyamuk adalah salah satu serangga yang paling dikenal oleh manusia, meskipun tidak selalu disukai. Mereka kecil, ringan, dan sering kali dianggap sebagai pengganggu karena gigitannya yang gatal. Namun, di balik tubuhnya yang mungil, nyamuk memiliki cerita yang menarik.

Asal-Usul dan Habitat

Nyamuk telah ada di Bumi selama lebih dari 100 juta tahun, sejak zaman dinosaurus. Mereka dapat ditemukan hampir di seluruh dunia, kecuali di daerah kutub yang terlalu dingin. Nyamuk sangat suka tempat yang lembap, seperti rawa-rawa, genangan air, dan hutan tropis, karena di sanalah mereka berkembang biak.

Struktur Hidup Nyamuk

Penampakan kaki nyamuk saat diperbesar 800 kali lewat mikroskop elektron. (Gambar: Steve Gschmeissner/RPS)

 

 

Pantas Allah contohkan nyamuk. Ternyata di kepalanya, jika dilihat dengan alat pembesar, ada seratus mata. Seratus mata tersebut berbentuk sarang lebah. Kemudian di mulutnya terdapat 48 gigi. Pada dadanya ada tiga jantung, yakni: jantung utama, dua jantung untuk setiap sayap. Setiap jantung memiliki dua telinga, dua perut, dan dua katup.

 

Selain itu, nyamuk juga memiliki organ yang tak dimiliki satu pesawat modern pun. Itulah alat radar atau sensor penangkap panas. Ini artinya, nyamuk tidak melihat sesuatu dari bentuk dan warnanya, melainkan dari panasnya. Sehingga, walau berada di sebuah kamar yang gelap, ia bisa mengetahui orang yang sedang tidur. Sebab, panasnya orang yang tidur melebihi panasnya peralatan kamar. Dengan kata lain, sensor penerima panas ini sangat bagus dan sensitif.

 

Nyamuk memiliki alat pemeriksa darah. Darah apa yang cocok dengannya? Misalnya dalam semalam ada dua anak yang tidur dalam ranjang. Ternyata, pagi harinya, kening anak yang satu penuh dengan sengatan nyamuk, sedangkan yang satu tidak. Lebih uniknya lagi, nyamuk memiliki alat bius. Jika tidak membius kulit bekas sengatannya, pasti ia sudah dibunuh. Setelah pengaruh biusnya hilang, orang yang disengat baru merasakan gatal. Sayangnya, si nyamuk sudah pergi. Kemudian, nyamuk juga memiliki alat penghancur darah yang dihisapnya dari manusia, sehingga darah tersebut mudah mengalir melalui pipa belalainya yang kecil.

 

Selain itu, di belalai nyamuk terdapat enam pisau. Empat pisau dipergunakan untuk melukai kulit orang yang disengat dengan bentuk luka segi empat. Tentunya, bagian yang dilukai harus sampai pada katung darah. Sementara pisau yang kelima dan keenam bertemu membentuk pembuluh guna menghisap darah. Pada saat yang sama, kedua belah sayapnya bergetar, sampai getarannya berdenging.

 

Di samping itu, kaki nyamuk juga mampu mengeluarkan beberapa kuku pengait jika ingin hinggap di permukaan yang kasar, dan mengeluarkan beberapa kuku penahan jika ingin hinggap di permukaan yang licin.

Siklus Hidup

Siklus hidup nyamuk terdiri dari empat tahap: telur, larva, pupa, dan dewasa. Setelah bertelur di air, telur nyamuk menetas menjadi larva. Larva ini dikenal sebagai "jentik-jentik" dan hidup di air, bergerak-gerak untuk mencari makanan. Setelah berubah menjadi pupa, nyamuk kemudian menjadi dewasa dan siap terbang.

Kebiasaan Makan

Tidak semua nyamuk menggigit manusia. Hanya nyamuk betina yang memerlukan darah, dan itu pun untuk membantu proses pematangan telur mereka. Sementara itu, nyamuk jantan hanya mengonsumsi nektar bunga. Ketika nyamuk betina menggigit, ia menyuntikkan air liurnya ke kulit, yang mengandung zat antikoagulan untuk mencegah darah menggumpal. Inilah yang menyebabkan rasa gatal dan iritasi.

Jenis-Jenis Nyamuk

Aedes aepypti, penyebab sakit demam berdarah. Selain itu, nyamuk Aedes juga bisa menularkan penyakit zika, chikungunya, dan lain-lain. 

Anopheles, penyebab penyakit malaria sering dikenal sebagai nyamuk rawa. Menurut Mosquito World, genus ini memiliki sekitar 460 spesies yang berbeda. Mereka hanya bisa bertelur di air yang bersih seperti rawa, sawah, kolam, hingga bak di kamar mandi. Kamu bisa mengenali nyamuk Anopheles dari tubuhnya yang pucat dengan sayap berwarna gelap. 

Culex dikenal sebagai nyamuk rumahan adalah jenis yang bisa berkembang biak di air kotor. Dilansir dari Ecolab, sebenarnya Culex lebih sering menggigit unggas tapi tidak jarang pula menyerang manusia.

Culex betina membutuhkan darah untuk bisa memproduksi telur setiap tiga hari sekali selama masa hidupnya. Saat menggigit manusia, mereka bisa menularkan penyakit West Nile. Menurut Mayo Clinic, gejalanya adalah demam, pusing, muntah, diare, hingga ruam. Untungnya penyakit ini tidak berbahaya dan menular.

Culeseta 

Culiseta adalah salah satu genus nyamuk yang biasa tinggal di iklim yang dingin, seperti Australia, dataran Nearktik dan Palearktik. Mereka memiliki karakteristik yang mirip dengan Culex, yaitu tubuhnya ramping. Yang membedakan, mereka memiliki antena yang panjang.

Pada umumnya, Culiseta menyerang hewan vertebrata seperti burung, hewan ternak, tikus, dan reptil. Jenis nyamuk ini biasa menyebabkan infeksi pada hewan yang digigitnya. Walaupun mereka juga menyerang manusia, hingga kini tidak ada penyakit yang diasosiasikan dengannya.

Lebar sayapnya sekitar tujuh hingga sembilan milimeter. Biasanya mereka suka menghisap darah mamalia, termasuk manusia. Nyamuk ini dikenal sangat agresif dan mampu terbang berkilo-kilometer hanya untuk mencari mangsa. 

Dilansir dari Mosquito Taxonomy Inventory, Psorophora adalah sebab utama dari penularan arbovirus. Gejalanya terlihat seperti flu sedang hingga parah dan bisa menyebabkan berbagai macam komplikasi. 

Mansonia adalah tubuhnya besar, berwarna hitam atau cokelat, dan terdapat kilauan di sayapnya. Mereka hanya bisa berkembang biak di air yang memiliki tumbuhan air, seperti danau dan rawa-rawa. Ini karena Mansonia menempelkan telurnya di sekitar tumbuhan tersebut.

Menurut penelitian dari Journal of Medical Entomology 2013, Mansonia adalah penyebab dari penularan demam rift valley baik pada hewan ternak maupun manusia. Cara mencegah pertumbuhan populasi Mansonia adalah dengan membasmi tumbuhan liar di perairan.

Peran Nyamuk

Meski sering dianggap sebagai hama, nyamuk memiliki peran dalam ekosistem. Mereka menjadi sumber makanan bagi banyak hewan, seperti burung, ikan, katak, dan kelelawar. Selain itu, nyamuk jantan membantu penyerbukan tanaman saat menghisap nektar.

Bahaya Nyamuk

Namun, nyamuk juga dikenal sebagai pembawa penyakit. Beberapa spesies nyamuk dapat menyebarkan penyakit seperti malaria, demam berdarah, zika, dan chikungunya. Itulah sebabnya, manusia berusaha mengendalikan populasi nyamuk, terutama di daerah-daerah yang rentan terhadap wabah.

Fakta Unik

1. Nyamuk memiliki sayap yang bergerak hingga 500 kali per detik, yang menghasilkan dengungan khas mereka.

2. Nyamuk tertarik pada karbon dioksida, panas tubuh, dan aroma tertentu, itulah sebabnya beberapa orang lebih sering digigit.

3. Ada lebih dari 3.500 spesies nyamuk di seluruh dunia.

Pencegahan dan Pengendalian Nyamuk

Untuk mengurangi dampak buruk nyamuk terhadap kesehatan manusia, berbagai langkah pencegahan dan pengendalian perlu diterapkan :

Menghilangkan tempat berkembang biak : menyingkirkan atau mengelola genangan air di sekitar rumah dan lingkungan 

Menggunakan kelambu dan obat nyamuk serta obat nyamuk

Fogging atau pengasapan

Pemasangan Larvaside

Meski kecil, nyamuk memiliki dampak besar dalam kehidupan manusia dan ekosistem. Cerita tentang nyamuk adalah pengingat bahwa makhluk sekecil apa pun memiliki peran penting di dunia ini.

Daftar Pustaka

https://islam.nu.or.id/hikmah/allah-tak-sungkan-menyebut-nyamuk-dalam-al-qur-an-BWgOU

https://id.wikipedia.org/wiki/Nyamuk

https://www.idntimes.com/science/discovery/izza-namira-1/daftar-jenis-nyamuk-paling-umum-di-dunia?page=all

https://dinkes.ntbprov.go.id/artikel/mengenal-nyamuk-penular-demam-berdarah/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun