Pantas Allah contohkan nyamuk. Ternyata di kepalanya, jika dilihat dengan alat pembesar, ada seratus mata. Seratus mata tersebut berbentuk sarang lebah. Kemudian di mulutnya terdapat 48 gigi. Pada dadanya ada tiga jantung, yakni: jantung utama, dua jantung untuk setiap sayap. Setiap jantung memiliki dua telinga, dua perut, dan dua katup.
Â
Selain itu, nyamuk juga memiliki organ yang tak dimiliki satu pesawat modern pun. Itulah alat radar atau sensor penangkap panas. Ini artinya, nyamuk tidak melihat sesuatu dari bentuk dan warnanya, melainkan dari panasnya. Sehingga, walau berada di sebuah kamar yang gelap, ia bisa mengetahui orang yang sedang tidur. Sebab, panasnya orang yang tidur melebihi panasnya peralatan kamar. Dengan kata lain, sensor penerima panas ini sangat bagus dan sensitif.
Â
Nyamuk memiliki alat pemeriksa darah. Darah apa yang cocok dengannya? Misalnya dalam semalam ada dua anak yang tidur dalam ranjang. Ternyata, pagi harinya, kening anak yang satu penuh dengan sengatan nyamuk, sedangkan yang satu tidak. Lebih uniknya lagi, nyamuk memiliki alat bius. Jika tidak membius kulit bekas sengatannya, pasti ia sudah dibunuh. Setelah pengaruh biusnya hilang, orang yang disengat baru merasakan gatal. Sayangnya, si nyamuk sudah pergi. Kemudian, nyamuk juga memiliki alat penghancur darah yang dihisapnya dari manusia, sehingga darah tersebut mudah mengalir melalui pipa belalainya yang kecil.
Â
Selain itu, di belalai nyamuk terdapat enam pisau. Empat pisau dipergunakan untuk melukai kulit orang yang disengat dengan bentuk luka segi empat. Tentunya, bagian yang dilukai harus sampai pada katung darah. Sementara pisau yang kelima dan keenam bertemu membentuk pembuluh guna menghisap darah. Pada saat yang sama, kedua belah sayapnya bergetar, sampai getarannya berdenging.
Â
Di samping itu, kaki nyamuk juga mampu mengeluarkan beberapa kuku pengait jika ingin hinggap di permukaan yang kasar, dan mengeluarkan beberapa kuku penahan jika ingin hinggap di permukaan yang licin.
Siklus Hidup
Siklus hidup nyamuk terdiri dari empat tahap: telur, larva, pupa, dan dewasa. Setelah bertelur di air, telur nyamuk menetas menjadi larva. Larva ini dikenal sebagai "jentik-jentik" dan hidup di air, bergerak-gerak untuk mencari makanan. Setelah berubah menjadi pupa, nyamuk kemudian menjadi dewasa dan siap terbang.