Berasal dari galaksi Andromeda yang berjarak sekitar 150 sampai 4.000 tahun cahaya dari bumi. Mitologi Yunani menduga alien ini berhubungan dengan para dewa dari sistem bintang Cassiopeia.
Antarctican
Antarctican diduga daerah operasi rahasia manusia dan Reptilian. Sebuah sumber mengatakan ilmuwan Arya-Nazi mengembangkan pesawat ruang angkasa berbentuk cakram yang canggih, dan lambang swastika terlihat di beberapa cakram udaranya. Kemungkinan dikemudikan oleh ras Arya keturunan pirang bermata biru.
Kemungkinan sebagian besar Antarctican terdiri dari kelompok konsinyasi ras Arya keturunan pirang bermata biru yang menjadi korban obsesi Hitler untuk menciptakan ras super. Diduga mereka dikendalikan melalui manipulasi pikiran dan implan agar menjadi "manusia pemalas" yang dimanfaatkan untuk menjaga masyarakat rahasia ini berjalan dengan baik.
Sistem bawah tanah masif bersama humanoid-reptiloid bernama New Berlin terletak di bawah pegunungan Neu Schwabenland, Antarctica. Beberapa sumber mengatakan kekuatan bersama manusia-alien ini telah menyebar teror ke galaksi melalui sektor ini, menaklukkan dan melakukan kekejaman terhadap penghuni damai dunia lain.
Anunnaki
Peradaban pertama yang dikenal manusia, Sumeria, berbicara tentang dewa berkepala besar dengan tinggi tujuh kaki bernama Anunnaki. Anunnaki dikenal dengan berbagai nama seperti Annodoti di Yunani, Tuatha de Danaan di tradisi Celtic, dan Nefilim, Anak-Anak Allah atau The Watchers dalam kitab suci semetik (taurat, Talmud dan Perjanjian Lama). Para dewa tersebut memiliki monarki sendiri, dengan hukum suksesi yang mirip dengan kita. Mereka membangun sebuah imperium global di bumi dengan kota, kuil dan monumen besar serta mendirikan bangsa-bangsa kuat di beberapa benua. Pemerintahan mereka tercatat dalam sejarah peradaban Mesir, Mesopotamia dan Lembah Indus.
Lempengan Sumeria yang diterjemahkan dan dipelajari oleh Zecharia Sitchin, seorang Assyriologist amatir, menceritakan tentang alien bernama Anunnaki yang menciptakan manusia untuk bekerja sebagai budak di pertambangan mereka di Afrika. Alien tersebut berasal dari planet lain di sistem tata surya kita yang oleh ilmuwan dikenal sebagai Planet X. Oleh bangsa Sumeria planet ini dinamakan Nibiru dan dinyatakan memiliki panjang orbit elips 3600 tahun. Tidak seperti planet lain di tata surya kita, planet ini bergerak searah jarum jam. DNA kita tampaknya telah dimanipulasi di masa lalu oleh makhluk yang berlagak sebagai dewa ini. Secara khusus orang-orang Sumeria berkepala hitam diciptakan oleh Anunnaki dengan membaur esensi kehidupan manusia dan binatang buas. Binatang buas tersebut kadang-kadang digambarkan sebagai makhluk menyerupai kera. Orang-orang berkepala hitam tersebut dianggap budak dalam hirarki kasta sumeria.
Pada titik tertentu, beberapa dewa menemukan manusia perempuan paling menarik, menikahinya dan melahirkan spesies persilangan manusia dan dewa. Hal ini, tentu saja, melanggar tabu utama dalam budayanya sendiri. Beberapa keturunannya digambarkan berbentuk raksasa, naga dan monster laut sedangkan yang lainnya dilahirkan dengan wajah manusia normal, namun tanpa kulit putih berkilauan dan rentang hidup yang sangat panjang. Silsilah ini mewariskan keturunan Nuh, Ibrahim, Ishak, Yakub, Raja Daud Yesus Kristus dan lainnya, dengan kata lain Silsilah Grail (Grail Bloodline).
Setelah penambangan emas selama 150.000 tahun (450.000-300.00 SM), pekerja tambang Anunnaki Afrika Selatan memberontak. Pemberontakan ini diselesaikan melalui campur tangan saudara Anunnaki bernama Enki dan Ninharsag dengan merekayasa secara genetika kera perempuan Afrika untuk menciptakan buruh pengganti. Menurut kisah Bangsa Sumeria, setelah melewati berbagai uji coba, pekerja hasil persilangan yang layak dikembangkan. Dengan kemampuan teknologi manipulasi gen, Anunnaki menanam telur kera perempuan ke dalam gadis Anunnaki pengganti. Hasil persilangan pertama ini tidak bisa berproduksi secara seksual, tetapi di kemudian hari beberapa hasil persilangan ini pindah dari Afrika ke suatu tempat yang disebut E.DIN di Mesopotamia dan selanjutnya direkayasa untuk bisa berproduksi secara seksual. Beberapa waktu kemudian, Anunnaki (termasuk keluarga kerajaan) mulai kawin dengan manusia perempuan.
Melalui penelitian agung cendekiawan Zecharia Sitchin, kita telah mempelajari Anunnaki telah menciptakan manusia modern dengan menggabungkan gen manusia primitif yang telah ada pada waktu itu dengan manusia Neanderthal primitif.