Mohon tunggu...
Diah Marliati A Soeradiredja
Diah Marliati A Soeradiredja Mohon Tunggu... -

Bermula dari dirangkai. Titik demi titik dirangkai menjadi garis. Garis demi garis dirangkai menjadi huruf. Huruf demi huruf dirangkai menjadi kata. Kata demi kata dirangkai menjadi kalimat. Kalimat demi kalimat dirangkai menjadi alinea.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

40 Spesies Alien dan Dugaan Keberadaannya di Bumi

16 Oktober 2011   04:11 Diperbarui: 4 April 2017   16:35 15069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sirian

Bintang Sirius yang dikenal sebagai Dog Star merupakan anggota konstelasi Canis Major, berjarak sekitar 8,7 tahun cahaya dari bumi. Sirius adalah pusat kelompok Ashtar, di mana berbagai tipe humanoid, Saquatch, Reptiloid, Grey, Insectoid, spesies persilangan Reptilian-Insectoid dan entitas MIB cybernetic berkolaborasi di masa lampau. Sirian mengobarkan perang dengan Imperium Orion atau sistem bintang orion, Unholy six, di konstelasi terbuka Orion. Perselisihan kuno tersebut melibatkan mereka yang akan mengabdi sebagai tuan tanah atas sektor ruang yang berisi 21 sistem bintang termasuk sistem bintang paling strategis, sistem tata surya dan khususnya planet Bumi. Beberapa kali keretakan atau perpecahan terjadi di kelompok Ashtar yang disusul dengan ditemukannya penyusupan besar-besaran ke dalam kelompok oleh agen-agen Unholy Six dan Imperium Draconian. Sebagian besar Humanoid memihak federasi sedangkan sebagian besar Reptiloid memihak Imperium Orion-Draconian.

Sirian dimensi ketiga pernah mengunjungi peradaban Mesir dan Maya di masa lampau. Mereka memberikan informasi tentang astronomi dan medis kepada bangsa Mesir serta membantu membangun piramida dan kuil di Mesir. Mereka juga membantu membangun terowongan dan jalur di pusat bumi. Bangsa Maya dan Inca juga memiliki hubungan yang sangat pribadi dengan Sirian. Ketika Atlantis mengalami bencana, mereka membantu manusia. Pada saat itu mereka juga menggabungkan manusia secara genetika.

Telosian

Penghuni jaringan jajahan kuno yang dibangun ulang di bawah permukaan bumi, berperawakan pirang dan tinggi.  Mereka berada di seluruh Amerika Barat dan berpusat di sekitar gunung Shasta di California bagian Utara. Mereka kadang-kadang disebut secara keliru sebagai Lemurian karena diyakini kota-kota gua yang ditemukan kembali dan pernah dibangun di atasnya merupakan bagian peradaban yang disebut Lemuria.

Berhubung Telosian penghuni asli bumi yang diduga memiliki kendaraan antar-bintang dan cabang bagian barat jaringan sub Agharti Internasional dan Armada Peraknya, kemungkinan mereka memiliki kontak yang tidak erat dengan Pleiadian dan kelompok-kelompok lainnya melalui ikatan leluhur kuno.

Beberapa teks veda kuno membahas tentang kerja sama antara Yunani dan India Timur dalam mengembangkan konstruksi pesawat luar angkasa bernama Vimana.

Telosian merupakan bagian tata spiritual Melchizedek yang memiliki koneksi dengan Ashtar collective-mind dan berurusan dengan makhluk angkasa luar di Arcturus, Sirius, Saturnus serta makhluk dimensi lainnya.

Tero dan Dero

[caption id="attachment_136006" align="aligncenter" width="167" caption="Laamsa"][/caption] Merupakan istilah yang menggambarkan berbagai kelompok manusia yang menghuni sistem gua dan membangun ulang kota kuno di bawah benua Amerika Utara. Tero dan Dero tinggal di bawah tanah di terowongan kota dan kadang-kadang di bawah laut. Tero lebih ramah dan menyenangkan sedangkan Dero dikendalikan unsur Reptilian dan Draconian yang ingin menguasai kekuatan ekses sehingga tidak dapat dipercaya dan dianggap maniak. Pimpinan mereka bernama Laamsa.

Tero adalah suku asli Lunarian yang datang ke planet ini untuk tinggal di bawah permukaan bumi. Mereka disebut sebagai Sunaynan yang artinya muncul setiap tahun. Tero datang dari planet Jomon yang berada konstelasi bintang Arcturus yang berada di konstelasi bintang Bootes.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun