Mohon tunggu...
Diah Ayu
Diah Ayu Mohon Tunggu... karyawati -

Hati berdarah rindu... lengkung senyum sunyi syahdu... hening memaksaku bertamu... saat sunyi menghujam mimpi... membuyar angan.. terkunci dalam bayang - bayang

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[ KC ] Ketika Cinta Bersemi, Kau akan Pergi

2 Oktober 2015   09:01 Diperbarui: 2 Oktober 2015   09:26 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

DIAH AYU, 102

 

Senja kala itu cerah, matahari sebentar lagi akan masuk di peraduannya. langkahku terhenti kala sayup-sayup ada seseorang memanggilku. Ku menoleh kebelakang. seseorang yang sangat ku kenal. Yaah dia si Randi, ada apa dia mengejar aku ?

“Desi, tunggu

“Haiii Randi, ada apa sampai tergesa-gesa ?” tanyaku penasaran.

memang aku dan Randi adalah teman yang sudah cukup lama, kami berteman sejak smp sampai sekarang kami berdua sudah menyelesaikan kuliah, aku dan dia sudah saling mengetahui pribadi masing-masing.

“Ada yang ingin kusampaikan kepadamu

“Tapi Randi, aku buru-buru nih ada yang mau di beli”

“oooh, iya Desi”.

Aku tidak menjawabnya. Aku bergegas pergi dengan taxi yang sudah aku hentikan sejak tadi. Dalam perjalanan ke mall tak henti-hentinya aku mengingat kata-kata Randi “ada yang ingin kusampaikan kepadamu… apa yang akan Randi sampaikan ? .. aahhh… biarkan saja… jujur Randi itu sangat cakep dan banyak perempuan yang ingin menjadi kekasihnya, tapi sangat mengherankan dia tak pernah punya pacar sejak aku kenal dengan dia. Dan aku juga sangat mengaguminya, dalam hatiku andai Randi jadi kekasihku… aaaahhhh… tak mungkin Randi suka sama aku, bukankah aku dan dia sudah jadi temen sejak lama? Hmmmmm .. kutepis semua rasaku sama Randi. Sebab taxi telah sampai di Mall.

 

***

Hari ini aku berjalan sendirian di komplek rumahku, dengan menikmati udara pagi, di dahan pohon terlihat sepasang burung yang saling bemelai dengan paruhnya. aku kembali ingat dengan kata-kata Randi kemarin siang. Ada apa dan apa yang akan disampaikannya, Berbagai pertanyaan mulai bermunculan di benakku. Dan aku tak sadar aku mulai melamunkannya. Sosok Randi yang pendiam dan tiba-tiba.

“Heeeyy, mikirin siapa tuh?” Tanya Rini yang mengagetkan sekalian membuyarkan lamunanku.

“apaa? Aku gak memikirkan apa-apa kok”

“hayooo ngaku! Pasti mikirin si Randi ya?

“Ehhhh, apaan sih, mentang-mentang kamu adiknya Randy”

“Hahaha , Cuma bercanda kok”

Rini adalah adik dari Randy dan aku dan dia berteman dan sering bercanda.. dan sering dia menggodain aku kalau aku dan Randi sangat cocok jadi sepasang kekasih.

“Des, tau gak si Randi akan ke Australia.

“Haaa, kapan dan untuk apa ke sana ?”

“Randi kesana untuk nambah kuliah setahun” Ucapan Rini

“Hmmmm. Kok dia gak pernah bilang sama aku ?

Kembali aku teringat akan kata-kata Randi kemarin. Bukankah dia ingin mengatakan sesuatu, mungkin rencana ke Australia yang dia akan sampaikan.

“heey, tuh ngelamun lagi” sergah Rini sambil menepuk pundakku.

“gak kok” tergagap aku menjawabnya

“Des, tadi Randi sempat ngomong kalo dia ingin ketemu kamu”

“Ohh, iya Rini sampaikan salamku ya” katakan juga aku juga ingin ketemu.

 

***

Malam ini sungguh indah, aku duduk di caffe tempat yang sering aku dan Randy singgahi kala ingin makan dan minum sekalian ngobrol sana sini, aku menunggu dia sesuai yang aku katakana sama Rini adiknya. Kalau aku akan tunggu dia di tempat biasa dan pasti Randi sudah tahu. Aku memesan makanan dan minuman kesukaan aku dan Randi. Tak lama kemudian Randi telah datang dengan senyum yang malu-malu seperti pertemuanku dengannya sebelum sebelumnya.

“hay Des, met malam, maaf aku telat sapa Randi sambil duduk di depan aku

“iyaa, gak mengapa kok, aku juga belum lama disini”

“udah pesan makanan Des?”

“udah, makanan dan minuman kesukan kita” kataku sambil tertawa.. Duuuh senyum Randi indah banget, bisik hatiku. Kok perasaan aku malam ini aneh banget, lihat Randi tersenyum senang banget. Tidak seperti biasanya.

“heeey, kok malah melamun sih” kata Randi

“nggak kok”kataku tersipu malu Sementara itu pelayan telah membawakan makanan dan minuman, kami pun terdiam sejenak sambil senyum-senyum.

“tadi pagi aku ketemu dengan Rini dan dia mengatakan kalau kamu mau ke Australia ya” tanyaku untuk menghilangkan kebisuan.

“Iya Des, aku hanya setahun di sana, nambah kuliah mumpung ada bea siswa” sahut Randi

“kenapa gak memberitahu aku?”

“gimana memberitahu kamu Des, kan kemarin aja aku baru mau ngomong malah di tinggal ke mall”

“ooh iyaa, maafkan aku Randi. Aku memang benar cepat-cepat harus membeli sesuatu”

“gak mengapa kok Des, aku memakluminya”

“Des, sebenarnya bukan hanya memberitahukan kalau aku akan ke Australia, tapi ada juga yang lain akan aku sampaikan”

“hmmm, maksudnya apa Randi?” tanyaku

“aku mengeluarkan sesuatu dari saku ku, kubuka dan kutunjukkan pada desi... kupegang tangan desi, dengan jantung deg - deg an aku memberanikan diri. Des aku sayang dan cinta kamu ” kata Randi dengan mimik malu-malu

“haaaa, gak salah aku dengar” hampir saja makanan yang di mulut aku keluar karena kaget

“iya, benar Des, sudah lama aku ingin mengungkapkannya tapi aku ragu dan malu, jangan kamu akan menolaknya atau marah.”

Aku mulai kebingungan harus berkata apa, padahal aku memang sangat menginginkan akan hal ini, bahwa aku juga suka Randi.

“pipiku memerah, gemetar gak karuan rasanya.. dan perlahan aku menjawab " iya Randi, aku juga suka kamu” kataku

“beneran Des,?’ tanpa ragu-ragu Randi telah menggenggam tanganku

“iya” jawabku sambil mengangguk kepala

Tiba-tiba Randi telah memeluk aku, sambil berbisik “mari kita jaga cinta kita ini walau kita saling berjauhan, rencana besok siang aku akan ke Australia. dan randy meraih tangan desi, menyematkan cincin di jarinya. Des cincin ini pengikat hubungan kita. kuharap engkau mampu menjaga nya hingga aku kembali nanti.

Dada ini terasa bergemuruh ketika cinta tlah saling menggenggam erat, saat itulah raga terpisah jauh, Aku hanya pasrah, aku menangis, bahagia dan sedih.

Aku selalu berharap semoga cinta ini akan selalu terjaga dengan kesetian yang akan kami ciptakan bersama, berharap suatu saat nanti Tuhan mempertemukan kita kembali, dan Tuhan mengizinkan kita bersama. Bisikku dalam hati.

 

Mgt, 02102015

sumber Pic : http://3.bp.blogspot.com/-Sn19zUyV-lY/VTWVsGm53VI/AAAAAAAAB7Q/VF6bkrChj94/s1600/katakan%2Bcinta.jpg

 

NB:

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun