Mohon tunggu...
Diah Mardiah
Diah Mardiah Mohon Tunggu... Guru - Guru

seorang guru yang penuh semangat demi mewujudkan generasi penerus bangsa yang Berkarakter, beriman dan berakhlak. Mempunyai hobi membaca....semoga disini saya dapat menuangkan tulisan karya saya dan bermanfaat bagi semua pembaca..Aamiin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Guru dalam Membangun Pendidikan di Era Digital

30 November 2023   21:09 Diperbarui: 30 November 2023   22:16 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun banyak tantangan yang dihadapi, seorang guru, terutama yang terlibat dalam program Guru Penggerak, berupaya untuk mengatasi masalah tersebut dengan kreativitas, kerja sama, dan komitmen tinggi untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi peserta didiknya. Selain itu, kerja sama dengan berbagai pihak seperti kepala sekolah, komite, dan wali murid juga menjadi faktor penting dalam mengatasi masalah-masalah yang muncul.

                                                                                                                                BAB II 

                                                                                                                         PEMBAHASAN

 

  • A. Kajian Literatur dan Teori
  • Peran guru dalam pendidikan telah mengalami perkembangan yang signifikan seiring dengan kemajuan teknologi dan perubahan zaman. Berikut adalah kajian literatur dari beberapa ahli mengenai peran guru dalam membangun pendidikan di era digital:

  • Michael Fullan: Michael Fullan, seorang ahli pendidikan terkemuka, menekankan pentingnya guru sebagai pemimpin dalam transformasi pendidikan. Ia berpendapat bahwa guru tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pemimpin pembelajaran yang mendorong inovasi, kolaborasi, dan pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran.
  • Larry Cuban: Larry Cuban, seorang peneliti pendidikan, menyoroti peran guru dalam mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran. Ia berpendapat bahwa guru harus memiliki keterampilan untuk memanfaatkan teknologi dengan baik agar dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran.
  • Tjeerd Plomp: Tjeerd Plomp, seorang ahli dalam bidang pendidikan teknologi, menekankan bahwa peran guru di era digital tidak hanya sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai fasilitator pembelajaran yang mendorong siswa untuk aktif dan kreatif dalam menggunakan teknologi dalam proses belajar-mengajar.
  • Linda Darling-Hammond: Linda Darling-Hammond, seorang pakar pendidikan, menyoroti pentingnya pelatihan dan pengembangan guru dalam menghadapi tantangan pendidikan di era digital. Ia berpendapat bahwa guru perlu mendapatkan pelatihan yang memadai untuk mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran.
  • John Hattie: John Hattie, seorang peneliti dalam bidang pendidikan, menekankan bahwa efektivitas guru adalah faktor kunci dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam era digital, guru perlu menggabungkan keterampilan mengajar tradisional dengan kemampuan untuk memanfaatkan teknologi dengan bijak.
  • B. Kajian Literatur Menurut Realita  

Menjadi seorang guru selain mengamalkan ilmu yang sudah di pelajari dibangku kuliah adalah cita - cita. Dari awal memilih menjadi guru adalah harapan orangtua, ketika pertama kali mengajar bertemu dengan anak didik rasanya bangga, dan mengajar pun tulus ikhlas tidak mengharapkan imbalan apapun.

Program di sekolah maupun luar sekolah di ikuti agar dapat pengalaman baru, meskipun honor yang dibayarkan hanya sekedarnya, akan tetapi terobati dengan senyum bahagia ketika mengajar bertemu dengan murid di sekolah. Teriring waktu berubah ketika guru sudah berumah tangga dan ada keluarga yang dinafkahinya,usia pun bertamabah, akan tetapi rasa perhatian sang guru tidak berubah terhadap anak didiknya.

Namun, terbentur dengan finansial membuat dilema di satu sisi ingin terus mengabdi dan mengamalkan ilmunya, tapi di sisi lain harus bisa menghidupi keluarganya. Mungkin banyak guru honorer juga yang usia nya sudah melebihi batas jika ingin memilih berhenti menjadi guru. Akan tetapi, Hatinya yang tergerak ingin selalu mengamalkan ilmu dan menebarkan kebaikan untuk generesi penerus bangsa, rasa kasih sayang mendidik siswa sudah terjalin seperti hal nya orang tua dan anaknya. Nyatanya sudah banyak murid - murid kami yang sudah sukses. Jika kami berhenti dari profersi guru ini seperti orangtua yang kehilangan anak - anaknya.

Disinilah saya tetap bertahan, banyak tantangan, walaupun usia sudah tidak muda lagi. Saya sudah cinta dunia pendidikan. Dengan adanya program yang diluncurkan Pemerintah, saya termotivasi untuk mengikuti Program Guru Penggerak yang dimana syarat nya Guru Honorer diperbolehkan untuk mengikutinya, dan Alhamdulillah saya Lulus di Program Guru Penggerak Angkatan 5 Kabupaten Purwakarta. Aktif di Kepengursan Kelompok Kerja Guru, Di komunitas Platform Merdeka Mengajar dengan menjadi Ketua komunitas Guru Pai Bersahabat dan Saung Belajar, Komunitas Kopi Pakar guru Penggerak. Disini saya menjadi coach bagi rekan sejawat dengan meberikan ilmu tentang pembuatan Aksi Nyata.

Guru Penggerak adalah Guru yang diharuskan untuk menjadi guru profesional dengan mengembangkan kompetensi bidang dan Ilmu teknologi dalam mendidik dan menjadikan generasi penerus bangsa yang cerdas. Adapun Motivasi saya mengikuti guru penggerak selain menjadikan generasi penerus bangsa yang cerdas dan berkompeten juga dalam mengembangkan IT . Oleh karena itu saya berkeinginan untuk mengembangkan dan meningkatkan kompetensi diri yang berpusat pada peserta didik. Dan memiliki keinginan untuk selalu menggali pengetahuan dan terus belajar.

Kesulitan yang saya hadapi selama menjadi ketua pelaksana program gebyar Muharram santunan anak yatim, ketika berinteraksi dan meminta kerjasama Pihak komite dan wali murid, tetapi Alhmdulillah setelah melakukan diskusi dan rapat antara Kepala sekolah, guru, komite dan wali murid maka tersusun dan terencana lah program gebyar Muharram tersebut dengan melibatkan pihak sekolah, Komite dan Wali murid  dengan membentuk kepanitiaan. Alhmdulillah dalam pelaksanaan program gebyar Muharram santunan anak yatim tidak ada kegagalan yang dihadapi karna semua panitia yang telah dibentuk bekerja dengan penuh tanggung jawab dengan tugasnya masing-masing. Dan upaya yang saya lakukan untuk tetap fokus dalam program gebyar Muharram santunan anak yatim tersebut dengan mengatur segala persiapan kepada panitia masing-masing agar program terlaksana dengan lancar.

Hasil yang didapatkan setelah berkomitmen dengan berbagai pihak untuk bekerja sama melaksakan program, saya selaku ketua pelaksana merasa dengan adanya kerjasama segala sesuatu yang asal nya sulit menjadi mudah diselesaikan, baik dalam hal menjalankan acara maupun mengatasi kebutuhan anggaran, karena berbagai masukan dan pendapat dari berbagai pihak yang di tampung dan hasilnya menyelesaikan permasalahan dengan mufakat keputusan bersama. Sehingga program pun mencapai tujuan yang diharapkan dan peserta didik dapat mengambil hikmah dari mengadakan program tersebut, menjadikan peserta didik memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap teman dan lingkungan sekitarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun