Mohon tunggu...
Sudirta Lasabuda
Sudirta Lasabuda Mohon Tunggu... -

Dan hanya jika kau peka, maka akan sering kau sadari bahwa saya selalu ada disaat kau, kalian dan mereka serta manusia manusia lainnya sedang merasa tak mengenal saya.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

COC Dan TPAPD

2 Juli 2016   00:05 Diperbarui: 2 Juli 2016   01:33 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oh, ya. Ada baiknya para Sangadi alias Kepala Desa mengikuti Bimtek dengan tajuk, Mengelola Desa Dengan Cara Memahami Karakter Troops di Negeri COC. Selain tak menyedot anggaran daerah, studi banding cukup dilakukan di Boltim saja. Misalnya, di BPU Kampung. Instansi terkait akan ditunjuk sebagai fasilitator pelaksanaan Bimtek itu dengan menghadirkan para pengurus klan seantero Mongondow yang sudah berada di level TH 10, mentok. Tak usah minder jika pematerinya adalah para ABG. Jikapun itu dipersoalkan, maka bisa dihadirkan pengurus klan COC yang lebih dewasa dan berwibawa. Sebab jangan dikira sedikit kaum duda dan papa’-papa’ muda yang jadi leader sebuah klan.

Dalam Bimtek, para aparat desa diberi bimbingan sekaligus gambaran dan kiat-kiat jitu mengurus sebuah klan/desa. Mulai dari soal keuletan warganya, kedisiplinan, kerja keras, ketepatan, dan pembagian tugas/wewenang (job discription). Terutama juga soal pemanfaatan sumberdaya alam bidang pertambangan. Nah, kalau di bidang sumberdaya itu, kita akan kembali lagi ke sosok Goblin yang cekatan, ulet, tepat, insting kuat, dan utamanya lagi kecepatan.

Menjadi penting juga sebab dalam Bimtek, para Sangadi bakal mengenal pula sosok Buildier. Yakni kelas pekerja sukarelawan yang tak digaji meski tetap tekun, sabar dan tabah menjalankan tugas, demi kepentingan bersama. Ini hanya gambaran saja. Sebab saya yakin 1.000 persen, di jaman seperti sekarang ini, mana ada yang mau jadi Builder tanpa gaji.

Tapi, sepertinya ada 4 desa di Boltim yang mungkin sudah mengadopsi gaya main warga COC dalam mengelola desa dan masyarakatnya/klan. Keempat desa itu adalah Desa Bulawan, Desa Kotabunan Selatan, Desa Motongkat Tengah dan Desa Pinobatuan.

Saya berpikir, barangkali para leader di 4 desa ini sudah dikasih Bimtek oleh anak-anak mereka soal bagaimana kiat-kiat memajukan desa supaya bisa mencapai level kemakmuran tingkat TH 9 hingga TH10 dalam negeri COC.

Bisa jadi para pemimpin di 4 desa itu, memang sudah banyak belajar karakter troop di negeri COC. Ketepatan dan kecepatan yang mereka miliki, nyaris tak jauh beda dengan  Barcher (Barbarian dan Archer) dan karakter  lainnya seperti Goblin. Bukankah begitu Sangadi,? Saya jabat tangan Anda dan ucapkan selamat bergembira karena cepat menyusun segela persyaratan yang diminta. (THR dulu dang pak Sangadi).

Dan kepada para Sangadi yang belum mampu bergerak cepat dengan strategi yang tepat, sekali lagi, contohilah kecepatan Goblin dan fungsikan para Bulldier yang nganggur. Jangan hanya terfokus pada gerakan upgrade Town Hall (TH), Barbarian King, dan Archer Queen semata, tanpa belajar mengerti dan mencoba paham setiap karakternya dan tata kelola desa yang baik.

Jika berkas persyaratan demi pencairan TPAPD saja belum diurus, bagaimana mungkin mengharapkan datangnya THR? Dan ingat, ada ancaman mengintai ketika toples masih kosong, dan asap dapur belum berbau mentega.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun