Mohon tunggu...
Dhiya UlHaqqi
Dhiya UlHaqqi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Tukang Ngobrol

Psikologi Industri Organisasi, Psikologi Sosial Budaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Contoh Grounded Theory dalam Penelitian Kesehatan: Makna dalam Pengalaman

23 Juli 2023   16:00 Diperbarui: 28 Juli 2023   15:04 1518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kategori 1: "Respon Emosional Terhadap Perawatan Medis"

  • Kode 1: "Rasa cemas saat menjalani pemeriksaan medis"
  • Kode 2: "Ketakutan terhadap hasil diagnosis"
  • Kategori 2: "Tantangan dalam Mematuhi Pengobatan"

    • Kode 1: "Kesulitan mematuhi pengobatan karena efek samping"
    • Kode 2: "Kendala finansial dalam membeli obat"
  • 3. Selective Coding:Tahap terakhir adalah selective coding. Pada tahap ini, peneliti memilih kategori inti yang paling relevan dan signifikan untuk dikembangkan menjadi teori Grounded. Kategori inti ini akan menjadi landasan bagi teori yang akan dihasilkan dari data kualitatif. Selective coding membantu menyusun struktur teori yang lebih terfokus dan terarah.

    Contoh Selective Coding:

    • Kategori Inti: "Tantangan dan Respon Pasien dalam Perawatan Medis"
      • Kode 1: "Rasa cemas saat menjalani pemeriksaan medis"
      • Kode 2: "Ketakutan terhadap hasil diagnosis"
      • Kode 3: "Kesulitan mematuhi pengobatan karena efek samping"
      • Kode 4: "Kendala finansial dalam membeli obat

    Menggali Pengalaman Pasien

    Dengan pendekatan induktifnya yang kuat, metode ini memungkinkan peneliti untuk mendapatkan wawasan mendalam tentang bagaimana pasien menghadapi tantangan kesehatan, menghadapi proses perawatan medis, dan merasakan dampak dari kondisi kesehatan mereka. 

    Ada beberapa temuan utama dari penelitian kesehatan menggunakan Grounded Theory yang telah memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pengalaman pasien, Seperti perasaan cemas dan ketakutan dalam konteks medis yang menggunakan Grounded Theory menyoroti perasaan cemas dan ketakutan yang seringkali muncul pada pasien saat menjalani pemeriksaan medis, menghadapi hasil diagnosis, atau menjalani prosedur medis yang kompleks. Pengalaman ini dapat berdampak pada kesejahteraan mental dan fisik pasien, dan menjadi faktor kunci dalam pengambilan keputusan terkait perawatan.

    Dalam mematuhi pengobatan telah mengungkapkan berbagai tantangan yang dihadapi pasien dalam mematuhi pengobatan mereka, seperti efek samping yang tidak diinginkan, kompleksitas jadwal pengobatan, atau kesulitan finansial untuk membeli obat. Penemuan ini menggarisbawahi pentingnya memahami hambatan yang mungkin dihadapi pasien dalam mengikuti rencana pengobatan mereka, sehingga pentingnya dukungan sosial dan emosional dari keluarga, teman, dan tenaga medis berperan penting dalam membantu pasien menghadapi tantangan kesehatan. Dukungan ini memberikan rasa percaya diri dan keberanian bagi pasien untuk menghadapi kondisi kesehatan mereka dengan lebih baik.

    Pengambilan keputusan melibatkan pasien sebagai mitra dalam proses pengambilan keputusan medis. Pasien yang merasa didengar dan diberdayakan untuk berpartisipasi dalam perawatan kesehatan mereka cenderung memiliki pengalaman yang lebih positif dan merasa lebih puas dengan perawatan yang mereka terima. Sehingga pengalaman pasien yang diungkapkan melalui Grounded Theory juga menyoroti kemampuan pasien untuk menjadi resilient dan beradaptasi dengan perubahan kondisi kesehatan mereka. Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan dan menemukan arti di balik pengalaman medis mereka memainkan peran penting dalam proses penyembuhan dan pemulihan. 

    Tentunya melalui proses penerimaan dan refleksi diri dimana Grounded Theory telah mengungkapkan bahwa banyak pasien mengalami proses penerimaan terhadap kondisi kesehatan mereka dan melakukan refleksi diri tentang makna dan tujuan hidup mereka. Proses ini dapat membantu pasien merangkul kondisi mereka dengan lebih positif dan berfokus pada upaya untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.

    Sebagai contoh gambaran pemahaman, banyak pasien menghadapi tantangan dalam mendapatkan akses ke pelayanan kesehatan yang tepat dan tepat waktu. Faktor-faktor seperti lokasi geografis, ketersediaan fasilitas kesehatan, dan biaya perawatan dapat menjadi hambatan bagi pasien dalam mencari perawatan medis yang dibutuhkan. Selain itu, masalah administratif dan birokrasi juga dapat menyulitkan proses mendapatkan perawatan yang diperlukan. Pasien yang menghadapi kondisi kesehatan yang kompleks seringkali dihadapkan pada pengobatan yang rumit dan pengaturan jadwal yang padat. Menyesuaikan diri dengan jadwal pengobatan yang ketat, mengelola obat-obatan yang berbeda, dan menghadapi prosedur medis yang kompleks dapat menimbulkan stres dan ketidaknyamanan bagi pasien. 

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun