Mohon tunggu...
Dhiya UlHaqqi
Dhiya UlHaqqi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Tukang Ngobrol

Psikologi Industri Organisasi, Psikologi Sosial Budaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Contoh Grounded Theory dalam Penelitian Kesehatan: Makna dalam Pengalaman

23 Juli 2023   16:00 Diperbarui: 28 Juli 2023   15:04 1518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam dunia penelitian kualitatif, Grounded Theory telah menjadi metode yang sangat dihargai karena kemampuannya untuk memahami fenomena manusia secara mendalam dan menghasilkan teori yang berkaitan erat dengan data yang terkumpul. Dalam konteks penelitian kesehatan, Grounded Theory memiliki relevansi yang signifikan karena dapat membantu menggali makna di balik pengalaman pasien, memahami proses pengambilan keputusan medis, dan memberikan wawasan tentang interaksi antara pasien dan tenaga medis. 

Mari kita jelajahi perkenalan terhadap metode Grounded Theory dan bagaimana relevansinya di bidang penelitian kesehatan. Umumnya Grounded Theory adalah metode penelitian kualitatif yang digunakan untuk mengembangkan teori baru dari data yang terkumpul. Pendekatan ini tidak berusaha menguji hipotesis sebelumnya, melainkan memungkinkan teori muncul dari analisis mendalam terhadap data kualitatif. Grounded Theory berfokus pada pemahaman kontekstual dan makna di balik pengalaman manusia, sehingga sangat sesuai untuk menggali kompleksitas dalam konteks penelitian kesehatan.

Grounded Theory adalah salah satu metode penelitian kualitatif yang dikenal karena pendekatan induktifnya dalam mengembangkan teori dari data yang terkumpul. Metode ini pertama kali dikembangkan oleh dua sosiolog, Barney Glaser dan Anselm Strauss, pada tahun 1960-an. Grounded Theory memiliki tujuan untuk menggali makna, pola, dan teori yang muncul dari data lapangan, daripada menguji hipotesis yang sudah ada sebelumnya.

Grounded Theory mengandalkan data kualitatif dalam bentuk wawancara mendalam, observasi partisipatif, atau analisis dokumen. Data kualitatif lebih bersifat deskriptif dan memungkinkan peneliti untuk memahami konteks dan makna dibalik pengalaman subjek penelitian. Keakuratan dan kedalaman data kualitatif penting untuk mengungkap pandangan dan pengalaman individu. Sehingga peneliti menggunakan tiga tahap coding yang berbeda untuk mengorganisir data dan mengembangkan teori. Pertama, peneliti melakukan open coding, di mana mereka mengidentifikasi konsep-konsep dan kategori awal dari data. Selanjutnya, axial coding digunakan untuk menghubungkan konsep-konsep ini dengan kategori utama dan menemukan hubungan di antara mereka. Terakhir, selective coding memfokuskan pada pengembangan teori utama dengan menetapkan kategori inti dan mengintegrasikan konsep-konsep yang relevan.

Melalui proses coding dan analisis data secara berulang-ulang, peneliti dapat mengembangkan teori Grounded yang muncul dari data itu sendiri. Teori ini berfokus pada pemahaman mendalam tentang fenomena yang diteliti dan memberikan dasar yang kuat untuk menjelaskan dan memahami proses dan pola yang diamati.  Grounded Theory menekankan pada validitas dan keandalan teori yang dihasilkan. Validitas berarti teori harus sesuai dengan data dan pengalaman yang ada di lapangan. 

Sementara itu, keandalan mengacu pada kemampuan untuk mengulangi penelitian dan mendapatkan temuan yang serupa. Setelahnya Grounded Theory menawarkan fleksibilitas dalam proses penelitian. Peneliti dapat menyesuaikan arah penelitian berdasarkan temuan baru yang muncul dari data. Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk menjelajahi berbagai dimensi dari fenomena yang diteliti tanpa dibatasi oleh hipotesis awal. 

Jika proses coding dan analisis telah dilakukan secara berulang maka konsep Grounded Theory menekankan pada validitas dan keandalan teori yang dihasilkan. Validitas berarti teori harus sesuai dengan data dan pengalaman yang ada di lapangan. Sementara itu, keandalan mengacu pada kemampuan untuk mengulangi penelitian dan mendapatkan temuan yang serupa. Setelah itu Grounded Theory menawarkan fleksibilitas dalam proses penelitian. Peneliti dapat menyesuaikan arah penelitian berdasarkan temuan baru yang muncul dari data. Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk menjelajahi berbagai dimensi dari fenomena yang diteliti tanpa dibatasi oleh hipotesis awal. 

Relevansi Grounded Theory dalam Penelitian Kesehatan

  1. Memahami Pengalaman Pasien: Grounded Theory memungkinkan peneliti untuk menggali pengalaman pasien secara mendalam dan kontekstual. Ini membantu mengungkap berbagai faktor yang mempengaruhi persepsi dan respons pasien terhadap perawatan medis, kondisi kesehatan, dan interaksi dengan tenaga medis.

  2. Mengidentifikasi Tantangan dalam Pelayanan Kesehatan: Dengan menggunakan Grounded Theory, peneliti dapat mengidentifikasi tantangan dan hambatan yang dihadapi pasien dalam mendapatkan akses ke perawatan kesehatan, mematuhi pengobatan, atau berinteraksi dengan sistem kesehatan. Temuan ini penting untuk memperbaiki pelayanan kesehatan dan meningkatkan pengalaman pasien.

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun