Konfirmasi Kecenderungan (Confirmation Bias): Ini adalah kecenderungan untuk mencari informasi yang mendukung keyakinan atau pandangan yang sudah kita miliki, sambil mengabaikan atau mengabaikan informasi yang bertentangan. Sebagai akibatnya, kita cenderung memilih calon yang sudah sesuai dengan pandangan politik kita tanpa melakukan evaluasi yang cermat terhadap fakta-fakta yang ada.
Pengaruh Pilihan Kelompok (Groupthink): Dalam konteks sosial, kita cenderung terpengaruh oleh pandangan mayoritas di kelompok sosial kita. Jika kelompok kita memiliki preferensi politik tertentu, kita mungkin cenderung mengikuti pilihan kelompok tanpa melakukan analisis independen terhadap calon-calon yang ada.
Pengaruh Media Sosial dan Algoritma: Algoritma media sosial dapat menciptakan lingkungan informasi yang menyajikan pandangan yang sudah sesuai dengan keyakinan kita. Ini bisa memperkuat bias kognitif kita dan membatasi eksposur kita terhadap sudut pandang yang berbeda.
Bagaimana bias kognitif membentuk pada kesalahan pemikiran yang terjadi dikarenakan otak kita cenderung mengambil pintasan dalam pemrosesan informasi?
Dalam menghadapi berbagai situasi dan informasi dalam kehidupan sehari-hari, otak manusia sering kali berusaha untuk melakukan pemrosesan informasi dengan cepat dan efisien. Namun, di balik usahanya yang efisien tersebut, otak kita cenderung mengambil pintasan atau melakukan simplifikasi yang dapat menyebabkan terjadinya bias kognitif.
Dengan tujuan efisiensi, sering kali mengambil pintasan dalam pemrosesan informasi untuk menghemat waktu dan usaha mental. Beberapa pintasan yang umum terjadi dalam pemrosesan informasi meliputi: Â
Heuristik Representatif: Ini adalah kecenderungan kita untuk menilai kemungkinan sesuatu berdasarkan sejauh mana objek atau kejadian tersebut "mewakili" atau cocok dengan gambaran mental kita tentang suatu kategori atau kelompok tertentu. Misalnya, jika calon legislatif memiliki wajah atau karakteristik fisik yang mirip dengan politisi terkenal yang dihormati, kita mungkin cenderung menganggapnya sebagai calon yang berpotensi baik, tanpa melihat secara objektif pada kualifikasinya.
Heuristik Ketersediaan: Pintasan ini terjadi ketika kita cenderung memberikan bobot lebih besar pada informasi yang mudah diingat atau lebih mudah diakses di dalam ingatan kita. Jika kita sering terpapar informasi tentang calon tertentu melalui media sosial atau berita, kita mungkin lebih cenderung memilihnya tanpa mempertimbangkan secara menyeluruh kualitas dan keberhasilannya.
Heuristik Afiliasi: Kita cenderung cenderung menyukai dan mempercayai orang-orang yang termasuk dalam kelompok atau asosiasi yang sama dengan kita. Jika calon legislatif berasal dari kelompok sosial atau politik yang sama dengan kita, kita mungkin cenderung memberikan dukungan tanpa mempertimbangkan kemampuan dan kompetensinya.
Mental Shortcuts Lainnya: Selain heuristik di atas, ada banyak pintasan kognitif lainnya, seperti "efek bandwagon" (mengikuti arus mayoritas) atau "efek pilihan awal" (cenderung memilih opsi pertama yang diberikan).
Beberapa contoh umum dari bias kognitif yang sering muncul dalam pemilihan politik.
- Kasus Pemilihan Berdasarkan Identitas