Kedua Tazkiyah merupakan metode spiritual yang dapat diterapkan pada lembaga pendidikan untuk mengembangkan kemampuan SQ serta membentuk katrakter utama siswa. Pendekatan spiritual dilakukan dengan menerapkan prinsip agama dalam pembelajaran dan dalam kehidupan keseharian. Proses itu akan meningkatkan kemampuan peserta didik pada aspek keagaaman (hablum min Allah) dan kemanusiaan (halummin an-Naas).Â
Integrasi aspek keagaaman (ritual) dan kemanusiaan (muamalah) dalam pendidikan itu melahirkan kemampuan SQ pada diri peserta didik. Pendidikan agama dan pendidikan moral melahirkan kepribadian (akhlak karimah) yang utuh, seperti jujur,
pemaaf, dapat mengendalikan emosi marah, tawadlu, sabar dan ridho terhadap musibah dan lain sebagainya. Bentuk-bentuk akhlak  karimah inilah yang disebut dengan karakter utama.Â
3) Metode Ta`lim. Ta`lim berarti mengajarkan Al-Qur’an dan Hadits.  artinya: dan dia mengajari Al-Kitab dan Al-Hikmah kepada mereka. Maksudnya dalam ta`lim terdapat proses mengajar yang dilakukan oleh guru dan terdapat proses belajar yag dilakukan oleh anak didik. Guru berusaha memberikan kemampuan kognitif kepada anak didik dengan mentransfer ilmu sehingga anak didik mempunyai kemampuan berpikir, merasa dan mengamalkan. Proses belajar itu akan mendatangkan perubahan pada perilaku pada siswa meliputi tiga aspek, yaitu kognitif (IQ), afektif (EQ) dan psikomotor (skill).
Pembelajaran dengan metode tilawah dan ta`lim merupakan aktivitas pemrosesan awal kognitif yang di dalammya terdapat proses mental dari penerima (peserta didik) berupa:
1) Penginderaan. Dalam penginderaan terdapat attention (perhatian) dengan menggunakan receptor (indera telinga dan
mata) dalam menangkap pesan (stimulus ayat yang didengar).
2) Persepsi. Terdapat proses persepsi (pemaknaan-interpretasi) terhadap stimulus yang telah diterima. Biasanya, aktivitas ini
merupakan pengenalan awal terhadap materi yang diterima, yang memerlukan motivasi dan ketulusan dari kedua pihak, sehingga
materi pelajaran yang dibacakan dapat dipersepsi sama oleh penerima pesan. Hal itu dalam komunikasi disebut komunikasi
efektif.
Sedangkan dalam psikologi dakwah, komunikasi efektif itu ketika mad`u memiliki pehamanan yang sama terhadap pesan
dakwah yang disampaikan oleh dai. Pada psikologi pendidikan, guru berupaya memberikan pengenalan bahan bacaan (materi
pejaran) pada siswanya degan memperhatikan perbedaan aspek psikologis dari masing-masing peserta didik. Tilawah merupakan salah satu bentuk metode pembelajaran yang dapat membentuk skill (keterampilan) membaca efektif