Aku mengangguk
Para istri menangis, namun tak ada yang mampu mencegah keinginan Tuan. Begitu pula dengan para rewang, mereka berurai air mata. Keputusasaan yang selama ini ada dalam benak mereka hilang sudah. Mereka akan terbebas dan kembali ke gubuk tempat mereka dilahirkan.
Aku tersenyum.....
Tuan suamiku. Kini ia tampak lebih bahagia. Bahagia yang seutuhnya,menjadi petani dan hidup sederhana di sebuah gubuk tua.
Kusuguhkan secangkir wedang ronde dan lima iris gethuk dengan senyuman.
^^^^
 " Sri...Sri....bangun..bangun " Tuminah, membangunkanku.
Ternyata aku bermimpi.
"Tuan Jamin memanggilmu" Â Darwati yang dipojok kamar menyahut dengan wajah tegang
Aku tersenyum, "Tenang saja teman teman, kembali ke kampung halaman, bukan hanya sekedar mimpi"
Tampak para rewang terdiam dan tak tahu makna dari kalimat yang aku ucapkan.