Tuan menggenggam jemariku," iya"
"Para rewang, mereka sama denganku. Bagaimana perasaan tuan bila melihat aku diperlakukan sama dengan mereka, sakitkah tuan?"
Tuan berdiam diri
"Tuan, jika setelah ini tuan menghukumku karena keberanianku ini, hukumlah aku"
Diam, tanpa sepatah kata. Tuan tertunduk
^^^
Akhir akhir ini kulihat Tuan tak banyak bicara. Ia lebih suka berdiam diri di ruang kerja. Tak ada yang dilakukannya, hanya duduk dan memandang hamparan kebun teh miliknya.
Sebuah pagi yang cerah, Tuan memanggilku.
"Aku ingin pulang ke gubukmu"
Aku yang tertunduk terkejut
"Aku ingin hidup di kampung bersamamu. Bolehkah?"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!