Ayah memeluknya dan jugaElin, kak Aldi hanya dapat menahan tangisnya. Sesaat kemudian, ayah melepaskan pelukannya dan beralih menuju kak Aldi. Ayah mendekati kak Aldi dengan langkah pasti, ditatapnya wajah kak Aldi dengan seksama.
"maafkan ayah Aldi, maafkan ayah... tak  seharusnya ayah membencimu" ucap ayah
"Aldi nggak akan mungkin nggak maafin ayah" ucap kak Aldi
Kemudian mereka berdua pun berpelukan, pelukan kasih sayang antara anak dan ayah. Di lihatnya jelas binar-binar kebahagiaan itu terpancar dari wajah kak Aldi. Elis hanya dapat tersenyum bahagia melihatnya.
Sementara itu, Elin mendekati Elis.
"aku rindu" ucapnya kemudian memeluk Elis sang kembarannya dengan erat.
"Elis juga rindu kamu" ucap Elis
'Elis... maafin mamah ya selama ini hanya mementingkan Elin, sebenarnya kita gini itu demi kebaikan kamu juga kan untuk tidak berperilaku tomboy seperti dulu."ucap mamah
"iya mah, maafin Elis juga kini Elis tidak akan bersikap seperti itu lagi, Elis sudah berubah mah, Elis juga capek dengan kata -- kata orang yang selalu menjelek -- jelek an Elis. Elis sudah sadar mah" jawab Elis pada mamahnya
Kembar tak harus selalu sama, yah... karena meskipun kembar, mereka adalah dua pribadi yang berbeda, tak pernah bisa menjadi sama, terkecuali wajah dan fisiknya.
Perlakukan anak kembar seperti apa yang mereka inginkan, karena tak selamanya apa yang mereka inginkan itu sama, ada kalanya mereka menemukan perbedaan di antara mereka.