Mohon tunggu...
Dhina Kharisma Hari Wibowo
Dhina Kharisma Hari Wibowo Mohon Tunggu... Administrasi - dhinakhw

Pekerja Negara || Perantau sudah pulang kampung halaman || Love, Family, Movie, Book, Music, Running II #GGMU || Twitter : @dhinakhw || IG : @dhinakhw || FB : Dhina Kharisma Hari Wibowo

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Merantau: Iman

15 April 2022   06:25 Diperbarui: 15 April 2022   06:38 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kewajiban sholat 5 waktu saja, aku sering banget bolos subuhnya, Masyaa Allah. Bukan sering lagi, tetapi malah tiap hari. Bisa dihitung dalam sebulan sholat subuhnya. Dan aku akui, aku sholat "hanya" 4 waktu saja. Dhuhur, ashar, magrib, isya. Itu pun sering di akhir waktu.

Sholat dan berdoa melupakan ruhNya, sedangkan dosa tiap saat bertambah. Jawaban tidak, aku tidak melupakan Allah. Karena setiap waktu shalat aku masih ingat aku harus kembali. 

Setiap ada masalah aku kencengin doanya. Aku melaksanakan kewajibanNya, dan menjauhi laranganNya (walaupun kadang masih melakukan yang dilarang). Tetapi jawaban semua itu, aku kembalikan lagi ke Allah. Dia Yang Maha Tahu isi hati. Maha Melihat dan Maha Mendengar. Wallahu'alam.

Ada sebuah kalimat yang tidak sengaja (atau memang sudah diarahkan Allah?) aku baca di internet. "Penderitaan mendekatkan manusia kepada Tuhannya". 

Apakah aku perlu penderitaan agar aku ingat Allah? Insyaa Allah aku memang perlu. Memang manusia diberi anugerah dan kelebihan masing-masing. Ada yang tidak perlu menderita langsung bisa dekat Tuhannya, dan ada pula yang perlu penderitaan agar tahu caranya kembali. 

Alhamdulillah, aku bersyukur masih diberikan kesempatan opsi yang kedua (membayangkan kalo sudah menderita, tapi masih jauh dari Tuhannya dan Allah sengaja menyesatkan. Masyaa Allah). 

"Aku butuh penderitaan dulu" biar dekat sama Allah. Kira-kira begitu setelah aku baca kalimat tersebut. Bukan berarti aku memohon penderitaan, tetapi aku memohon rahmat Allah, tuntunan Allah agar aku bisa dekat kembali denganNya. "Doa seseorang yang menderita lebih khusyuk". Doaku kenceng banget, sampe tangisan juga.

Jika Allah berkehendak. Kun Fayakuun. Meyakinkan diri. Hampir tiap hari dari pagi sampai siang / sore aku dirumah sendiri. Motor ga ada dipakai semua, duit pun pas-pas an. Trus ngapain? Alhamdulillah, berkah buat aku. 

Ada sebuah buku dirumah yang terpampang jelas di ruang tamu rumah. La Tahzan, Jangan Bersedih judulnya karangan DR. 'Aidh al Qarni. Sedikit bernostalgia dengan buku ini setiap aku menangis. 

Insyaa Allah, buku ini wasilah dari Allah untuk memberikan ilmu dan imannya kepadaku. Setiap bersedih, apalagi habis sholat dengan sedikit suara sesenggukan dan linangan air mata, aku membaca buku ini. 

Alhamdulillah, isi nya penuh dengan untaian kalimat hikmah dan menggugah jiwa. Mungkin keluargaku ga pernah tau jika sehabis sholat sering menangis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun