Mohon tunggu...
Dhimas Raditya Lustiono
Dhimas Raditya Lustiono Mohon Tunggu... Perawat - Senang Belajar Menulis

Perawat di Ruang Gawat Darurat | Gemar Menulis | Kadang Merasa Tidak Memiliki Banyak Bakat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Andai Pulpen Bisa Bicara

10 Juni 2020   16:24 Diperbarui: 10 Juni 2020   16:38 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumen pribadi : pulpen kesayangan

Atau mungkin ketika manusia lupa menutup pulpen, maka sang pulpen akan berteriak "tutuplah aku, nanti kalau kering jadi susah digunakan kembali"

Saya juga membayangkan apabila pulpen di seluruh dunia memutuskan untuk mogok kerja dalam sehari. Sehingga pada hari itu tidak ada satupun pulpen yang bisa digunakan untuk menulis apapun.

Bayangkan, berapa banyak Mou yang tidak berjalan sebagaimana mestinya karena sewaktu menandatangani nota kesepahaman tidak ada pulpen yang bisa digunakan.

Berapa banyak siswa dan mahasiswa yang tidak bisa mengikuti pembelajaran dengan baik karena tidak bisa mencatat materi yang disampaikan oleh Guru atau Dosen.

Lalu berapa banyak pula pasien yang tidak mendapatkan resep obat karena dokter di seluruh dunia tidak bisa menuliskan resep obat. Selain itu para perawat di rumah sakit atau klinik tentu saja tidak bisa mendokumentasikan asuhan keperawatan pasien yang tengah mendapatkan perawatan.

Membayangkan hal ini tentu terkesan berlebihan, tapi bagaimanapun juga perangkat old school seperti pulpen memang sulit untuk tergantikan oleh apapun.

Akhir kata, selamat hari pulpen Internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun