Mohon tunggu...
Dhimas Raditya Lustiono
Dhimas Raditya Lustiono Mohon Tunggu... Perawat - Senang Belajar Menulis

Perawat di Ruang Gawat Darurat | Gemar Menulis | Kadang Merasa Tidak Memiliki Banyak Bakat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Andai Pulpen Bisa Bicara

10 Juni 2020   16:24 Diperbarui: 10 Juni 2020   16:38 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumen pribadi : pulpen kesayangan

Alat tulis ini ternyata tidak hanya digunakan oleh kalangan pendidik atau pekerja kantoran saja, melainkan hampir setiap sektor kehidupan dan industri. Sudah pasti pulpen tertulis pada rencana anggaran belanja.

Mulai dari perusahaan paling canggih sekalipun, hingga usaha umkm yang yang menjajakan makanan kecil di pinggir jalan. Pulpen seakan menjadi barang wajib yang harus ada entah untuk mendokumentasikan arus kas atau mencatat hasil rapat.

Bagi generasi 80an-90an, pulpen juga berfungsi untuk memutar kaset pita, hal ini digunakan ketika ingin mendengarkan lagu yang ada di tengah track.

Meski alat ini memiliki peran yang sangat urgent bagi kehidupan manusia, bukan berarti keberadaan pulpen terbebas dari masalah. Di Irlandia tutup pena telah menjadi penyebab 100 kematian per tahun. Kematian tersebut disebabkan karena banyak orang yang tidak sengaja menggigit atau mengunyah ujung tutup pena saat sedang menulis.

Jika tanpa sengaja pulpen tersebut terperangkap di dalam kerongkongan, maka yang bersangkutan haruslah mendapatkan pertolongan segera, jika tidak maka fatal resikonya.

Terkait dengan masalah tersebut, beberapa merk pulpen mendesain ujung tutup pulpennya dengan melubangi bagian tengahnya, hal tersebut merupakan antisipasi jika tutup pulpen tertelan oleh penggunanya, maka masih memungkinkan oksigen masuk melalui lubang tersebut. Kejadian tersedak ini akan menjadi lebih berbahaya jika ujung tutup pena tidak memiliki lubang.

Selain itu, pulpen juga dapat menimbulkan masalah sosial yang cukup serius, seperti peminjaman pulpen yang tidak dikembalikan, atau pulpen yang tiba-tiba hilang entah kemana. Solusi yang paling mungkin adalah dengan menuliskan nama pada pulpen tersebut atau juga pulpen tersebut menjadi barang yang dipakai secara publik maka kaitkan pulpen dengan tali.

Jika Pulpen Bisa Bicara

Membayangkan benda mati yang bisa bicara tentu merupakan hal yang dianggap sebagian orang seabgai kegiatan yang kurang berfaedah, namun untuk benda yang satu ini ternyata ada hal yang cukup serius untuk di bayangkan.

Jika pulpen bisa bicara, tentu saja dia akan berteriak ketika dirinya digigit oleh manusia yang sedang berpikir. Kebiasaan menggigit pulpen tentu jamak kita lihat bahkan saya sendiri pernah melakukannya.

Ketika Pulpen digigit oleh manusia, maka kemungkinan pulpen tersebut akan berteriak "jangan gigit aku, ada virus corona yang tertempel"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun