Mohon tunggu...
attu
attu Mohon Tunggu... Penulis - seorang manusia

menjaga ingatan dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Kejutan Akhir Tahun

28 Desember 2018   15:59 Diperbarui: 28 Desember 2018   23:36 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: sayap-imaji

"apa semua mengerti...?" kembali kepala grup bertanya.

"tidakk paaak...!"

Tiba-tiba ada suara bergema memecah keheningan. Seakan-akan menjawab pertanyaan sombong kepala grup. Suara itu menghentak kekhusu-an ritual yang sedang dihadiri kepala grup. Sepintas semua orang mencari sumber bunyi. Para anak buah saling pandang, menerka, mengira-ngira siapa yang bicara tadi.

"tidak pak, bukan begitu." Suara itu nyaring kembali.

 "kita akan buat jalan sendiri pak." Suara itu melanjutkan suaranya. Ketika di perhatikan dengan sangat seksama, ternyata itu suara kliwon.

"kita akan buat jembatan 500 meter. Lalu akses tol yang sudah tersedia, tinggal kita hubungkan, lalu kita akan buat lagi di pesisir untuk mengefesienkan jarak tempuh para penghuni. Estimasi pengerjaan akan selesai pertengahan tahun depan."

"tidak pak, kita hanya buat jalan, tidak sampai merusak". Kelekar suara itu terus menerus keluar hingga menembus ruang rapai tembok beton yang tak memiliki cela segores pun. Suara itu sempat membuat si kepala grup itu kesal, karena dikiranya ada pembangkang di antara anak buahnya itu. Namun ketika ia tahu sumber suara itu dari kliwon, senior marketing yang sudah lama kerja dengannya, kepala grup akhirnya memaklumi.

***

Entah berapa kata-kata yang sudah keluar dari mulut kliwon yang hanya satu itu, atau mungkin sudah tak terhitung jumlahnya. Dari pagi sampai jam istirahat kliwon terus saja bicara, kata-katanya itu selalu diulang, mungkin takut tak dimengerti lawan bicaranya. Kata-kata memang tidak terlihat, tapi berbekas. Para tuan pun hanya ingin menyimpan kata-kata manis, dan akan membuang kata-kata yang tidak disukai sekaligus bersama orangnya.

Negeri teluk sendiri berdiri disebuah hutan penyangga. Tahun 2002 sempat ramai. Hampir semua orang mengecam, tapi ya namanya rakyat gampang sekali dikaburkan. Kemarin hari juga sempat ramai, menjadi gorengan murah pinggiran jalan. Dibincangkan di hotel-hotel, di kampus, di warung-warung kopi dari kape sampai lesehan jalan.

Tiada dua memang kesohoran negeri teluk. Dunia memperbincangkannya melebihi Barcelona yang sejak tahun 2011 dijadikan referensi dunia dalam pembangunan. Prestasi negeri teluk juga luar biasa hebat, mengalahkan Surabaya yang dua tahun terakhir ini mendapat 10 penghargaan internasional. Tapi rasanya juga tak tapat menyandingkan negeri teluk dengan sebuah kota. Ini negeri bung! walau pemerintahannya nebeng. Negeri teluk juga punya kekuatan sihir, sampai pergantian menteri cepat sekali terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun