Mohon tunggu...
Cerpen

Termenung di Balkon Ratchathewi

11 Februari 2017   00:42 Diperbarui: 11 Februari 2017   01:01 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun selama kuliah selama dua semester awal aku tidak pernah ikut kegiatan mahasiswa maka jadilah aku butterfly student atau mahasiswa kupu-kupu. Aku merasa tidak ada tantangan dalam hidup ini dan merasa menjadi makhluk yang bergoyang berdasarkan bunyi gendang. Aku gerah! Aku tidak mau dalam keadaan yang sangat biasa ini. Aku ingin tantangan,tantangan yang menggetarkan jiwa dan raga dan kalau bisa aku harus menjadikan tantangan itu sebagai lahan berprestasi bagiku dan kehormatan orang tuaku. 

Akupun mencoba mencari organisasi yang sekiranya dapat membuatku menjadi lebih baik lagi dan akhirnya ketemulah satu komunitas bahasa universitas yang menurutku inilah organisasi yang dapat mengembangkan kepribadian ku. Namun siapa sangka boi, komunitas inilah yang memberikan inspirasi bagiku untuk go abroad dengan cara yang sebenarnya sudah sering mahasiswa lakukan. 

Ditambah lagi komunitas ini dipimpin oleh seorang mahasiswa yang kondang di kampus itu dan dia telah melanglang ke semua benua kecuali antartika dan hebatnya lagi dia lakukan semua itu selama masih menjadi mahasiswa dan tanpa biaya sepeser pun dia keluarkan. Dialah mas Kalim seorang mahasiswa yang paling berprestasi di kampus itu dan dialah yang memberikan inspirasi bagi tiap anggota di komunitas itu untuk go abroad

“Untuk memotivasi kalian agar go abroad, kalian kudu buat paspor! Dan kalian harus berkompetisi sesama kalian untuk keluar negeri. Silakan buat paperuntuk konferensi internasional atau pun student exchange,terserah! Barangsiapa cap visa nya yang paling banyak, dialah yang mahasiswa unggul!” ujar mas Kalim waktu itu. Setelah itu, bagaikan dimotivasi oleh pasangan hidup - Lha bagaimana aku tahu rasanya ya? Punya aja belum hahaha- aku jumpalitan mencari informasi bagaimana sih cara keluar negeri kayak mas Kalim itu.

Syahdan, di bulan Oktober yang syahdu tiba-tiba pundak ku ditepuk oleh salah seorang sahabatku yang bernama Badul,biasa dipanggil Dul.

“ Bro, kamu udah dengar info belum?”

“ Info apa e?”

“ Ente ngga baca pengumuman di depan ruang jurusan? Gini lho, ada student exchange program selama 1 semester di Thailand mau ikut ngga?”

Aku bagaikan disengat oleh listrik 300 Volt dan resistansi 30 Ohm dengan arus AC karena inilah possibility bagiku untuk mengatrol prestasi setinggi rasi Perseus. “Ya maulah bro! Apapun syarat dan tantangan nya kucoba dulu lah bro!.”  Akhirnya setelah itu juga aku memersiapkan apa saja berkas yang disyaratkan dengan kecepatan Nazi menyerbu Polandia dengan taktik lightning attack. Alhamdulillah dalam waktu 2 hari sebelum tenggat pengumpulan aku berhasil mengumpulkan berkas yang diperlukan. 

Tes untuk program pertukaran itu ada dua tahap yang pertama seleksi administrasi dan kedua seleksi kemampuan bahasa Inggris. Setelah tes yang melelahkan itu dan tiap waktu aku berdebar menunggu pengumuman sebagaimana calon menantu yang ketar-ketir lamaran nya diterima atau tidak oleh calon mertua. Akhirnya bulan Desember awal ketika itu di suatu pagi yang cerah dengan ditemani lagu dangdut koplo yang mendayu-dayu dari radio bapak kost, tiba-tiba datanglah sebuah pesan dari salah satu dosen yang mengurus calon peserta student exchange bahwa aku menjadi salah satu peserta yang lolos untuk program itu! Alhamdulillah! 

But, aku curiga. Jangan-jangan ini December Mop atau aku sedang berhalusinasi. Tetapi tak lama kemudian datanglah email resmi dari pihak universitas di Thailand yang menisbatkan semua itu. Mereka mengirim hasil scan seleksi mahasiswa yang diterima. Setelah itu aku benar-benar bahagia dan terharu serta merta aku langsung teriak bahagia. Ini baru benar-benar alhamdulillah! Tanpa menunggu lama aku langsung menelepon orang tuaku, ku telepon langsung Mamak ku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun