Setelah bersantai ria di Fulan Fehan, eitss kamu jangan dulu pulang. Terdapat banyak objek wisata lainnya disekitar Fulan Fehan, seperti benteng tujuh lapis yang menjadi tempat bersejarah dan mistis, konon katanya dapat menampung 1000 orang didalamnya. Selain itu terdapat gunung Lakaan, air terjun Mauhalek dan air terjun Lesu Til.Â
Wisatawan juga dapat melakukan wisata rohani berkunjung ke Patung Kristus raja dan Kapela Mgr. Gabriel Manek yang keseluruhan bangunanya terbuat dari batu alam. Semakin turun dari area Fulan Fehan anda dapat berkunjung ke area Sadi untuk menyegarkan mata dengan kawasan persawahannya yang terbentang luas dan dipagari dengan pohon-pohon cemara.
PENUTUP
Kesan saya berkunjung ke Fulan Fehan bersama keluarga dan teman-teman sangatlah menyenangkan. Kami dapat bersantai ria menikmati keindahan FUlan Fehan, bercerita dan bercanda ria, berkenalan dengan pengunjung lainnya dan tentu saja mengabadikan banyak foto-foto yang cantik. Alangkah menariknya jika di daerah Fulan Fehan membuka spot Paralayang, yang mana dapat membantu ekonomi masyarakat setempat dan menjadi hiburan yang menarik banyak pengunjung baru lainnya.
Gimana nih pembaca? Sudah cukup tertarik untuk mengunjungi Fulan Fehan? Kalau kamu ingin mengunjungi Fulan Fehan, musim hujan adalah waktu yang tepat untuk melihat keasrian Fulan Fehan. Â Selain itu disarankan melakukan perjalanan pagi agar setibanya di puncak kamu dapat menikamti Fulan Fehan yang cerah. Jika berkunjung pada waktu siang atau sore, Fulan Fehan sudah tertutup dengan kabut yang tebal. Jika ada kesempatan, berkunjunglah ke daerah Atambua untuk menikmati indahnya Fulan Fehan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H