Kemiskinan telah menjadi masalah yang terus-menerus sepanjang sejarah manusia. Di zaman kuno, kemiskinan sering dilihat sebagai akibat dari hukuman ilahi atau kurangnya kebajikan pribadi. Kemiskinan memiliki arti yang kompleks, secara umum kemiskinan diartikan sebagai kekurangan dalam pemenuhan kebutuhan hidup; yaitu kekurangan pakaian, tempat tinggal, dan makanan yang cukup untuk bertahan hidup. Dapat dikatakan bahwa kemiskinan yang absolut didasarkan pada gagasan “kebutuhan dasar manusia” sesuai dengan kebutuhan fisiologis dalam hierarki kebutuhan menurut Abraham Maslow. Kebutuhan ini merupakan tingkatan yang paling dasar dari kebutuhan manusia, kebutuhan fisiologi menjadi yang paling bawah karena kebutuhan ini merupakan aspek terpenting yang harus dipenuhi dalam kehidupan manusia. Sementara kemiskinan relatif adalah perhitungan subyektif, berdasarkan perasaan kekurangan dan ketidakberuntungan yang diciptakan oleh kesenjangan antara orang miskin dan masyarakat lainnya.
Kemiskinan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti terbatasnya sumber daya manusia yang ada, sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan, meningkatnya angka pengangguran, putus sekolah, dan masalah kesehatan di masyarakat. Kemiskinan secara kompleks dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu kemiskinan relatif, absolut, struktural, dan kultural. Untuk mengatasi kemiskinan, diperlukan upaya dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun masyarakat. Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain meningkatkan akses pendidikan dan pelatihan kerja, memberikan bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan, dan menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak.
Faktor Penghambat Penghapusan Kemiskinan Global
Globalisasi tentu tidak asing bagi masyarakat global. Salah satu dampak positif dari globalisasi adalah meningkatnya pengetahuan dan teknologi, mempertinggi pandangan hidup kerja, hingga arus ekonomi yang lebih mudah. Akan tetapi terdapat beberapa orang yang mungkin tidak percaya terhadap manfaat globalisasi atau pembangunan, ada pula yang melawan adanya perubahan tersebut karena ketakutan akan kehilangan identitas budaya atau keamanan ekonomi. Untuk mengatasinya yaitu dengan mengupayakan komunikasi, pendidikan, dan partisipasi masyarakat yang melibatkan semua pemangku kepentingan.
Penyalahgunaan modal yang diberikan oleh pemerintah pusat, merupakan hal yang bukan lagi tabu apalagi di negara kurang maju. Tidak semua orang menggunakan modal secara optimal karena kurangnya pengetahuan atau keterampilan dalam berbisnis, atau bahkan mungkin terjerat dalam praktik korupsi. Untuk mengatasi hal ini, penting untuk memperkuat pendidikan dalam berbisnis, memberikan pelatihan dan pendampingan, serta meningkatkan pengawasan akuntabilitas dalam penggunaan modal yang telah diberikan.
Pengentasan kemiskinan bukanlah tugas yang mudah dan seringkali membutuhkan pendekatan berkelanjutan yang disesuaikan dengan konteks lokal. Setiap negara atau daerah memiliki tantangan dan kebutuhan yang berbeda-beda, oleh sebab itu solusi dan kebijakan yang efektif harus didasarkan pada pemahaman mendalam tentang kondisi sosial, ekonomi, dan budaya setempat. Meskipun mengatasi kemiskinan merupakan tantangan yang kompleks, bukan berarti kemiskinan akan selalu ada tanpa solusi. Melalui upaya yang berkelanjutan, pendekatan yang tepat, serta kerjasama yang kuat antara semua pemangku kepentingan, kita dapat memperbaiki kondisi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang lebih luas.
Bercermin kepada negara Singapura yang merupakan salah satu negara maju di dunia yang terbebas dari kemiskinan. Hal ini terjadi karena kebijakan pemerintah yang fokus pada pengembangan masyarakat dengan memenuhi kebutuhan material masyarakat. Pemerintah Singapura mendorong industri dan bisnis untuk didirikan, dan memberikan hibah dan pinjaman sebagai modal untuk membantu industri lokal. Selain itu, pemerintah juga membangun perumahan terencana dan memperbaiki kualitas pendidikan serta kesehatan penduduk setempat. Lee Kuan Yew, mantan Perdana Menteri Singapura, merumuskan lima kebijakan yang sangat terkenal, yaitu wajibnya asuransi dan subsidi rumah warga, obral zona bebas pajak untuk perusahaan asing, serta aturan gaya hidup. Singapura juga memiliki sumber daya manusia yang unggul dan memiliki infrastruktur pelabuhan yang baik, serta pekerja ahli, sebagai hasil dari suksesnya sistem pendidikan negara itu. Singapura juga mengandalkan seluruh sektor ekonominya pada bidang industri dan jasa, seperti pariwisata, perbankan, dan elektronik. Singapura juga memiliki budaya keterbukaan dan transparansi dari penyelenggara negara, sistem pengendalian internal, dan pemberantasan korupsi.
Cara Mengurangi atau Menghapuskan Kemiskinan Global
Mengurangi atau menghapuskan kemiskinan global adalah tujuan yang sangat ambisius, tetapi bukanlah hal yang tidak mungkin. Diperlukan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi internasional, sektor swasta, dan masyarakat sipil.
Pemerintah perlu mengadopsi kebijakan yang berfokus pada pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, akses universal terhadap pendidikan berkualitas adalah kunci untuk mengurangi kemiskinan. Pemerintah dan organisasi internasional perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa semua anak mendapatkan pendidikan dasar yang baik dan adil.
Pemberdayaan ekonomi melalui pelatihan keterampilan, pengembangan usaha mikro dan kecil, serta akses ke pasar modal merupakan langkah penting dalam mengurangi kemiskinan. Tak kalah penting, investasi dalam infrastruktur yang inklusif, seperti jalan, air bersih, sanitasi, dan energi, dapat membantu mengurangi kesenjangan antara daerah perkotaan dan pedesaan serta meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan dasar.